Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menyebut sebanyak 245 ekor babi di daerah itu mati akibat virus Asian Seine Fever (ASF).

Kepala Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika Sabelina Fitriani di Timika, Senin, mengatakan, pihaknya telah menemukan sebanyak 245 ekor babi terjangkit ASF setelah mengirimkan sampel ke Veteriner Jayapura pada 23 Januari 2024.

"Kami telah melakukan sosialisasi kepada peternak terkait virus ASF dan juga membatasi petugas masuk ke kandang saat memberikan sosialisasi guna memutus mata rantai penyebaran virus," katanya.

Menurut Sabelina, penyebab virus ASF masuk ke Mimika diduga dari oleh-oleh produk babi berupa dendeng asap dan sei. Produk makanan tersebut diambil peternak dan dicampurkan ke dalam pakan babi.

"Kami menduga peternak mengambil makanan sisa dari produk oleh-oleh yang belum dimasak dengan baik atau belum matang dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Dinas TPHP Sulbar indetifikasi kematian ternak babi di Mamuju

Baca juga: Kabupaten Manokwari berhasil pulih dari wabah virus ASF


Dia menjelaskan virus itu dapat bertahan hidup pada suhu 65 derajat Celcius sehingga harus dimasak hingga suhu 100 derajat. Untuk itu pihaknya memberikan sosialisasi kepada peternak guna meningkatkan pemahaman yang utuh.

"Selain sosialisasi kami juga memberikan suntikan serum konvalesan ASF ke hewan babi yang masih hidup yang mengandung antibodi yang tinggi," katanya lagi.

Dia menambahkan ASF tidak menyerang manusia, namun manusia dapat menjadi jembatan penyebaran virus. Ia menyatakan bahwa ASF sangat merugikan ekonomi peternak.

"Sekali lagi saya sampaikan bahwa virus ini tidak menyerang manusia, namun ASF ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak," ujarnya lagi.

Baca juga: Pontianak dan Landak jadi contoh pemulihan dari virus ASF pada babi

Baca juga: 34 ribu babi di Italia dimusnahkan cegah penularan demam babi

Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024