Istanbul (ANTARA) - Turki memproduksi koin emas seperempat (quarter gold coin) dalam jumlah yang mencatatkan rekor tertinggi pada 2023 seiring konsumen lokal berusaha mempertahankan tabungan mereka di tengah tingginya inflasi, menurut data resmi pada Senin (19/2).

Direktorat Jenderal Percetakan Uang Logam dan Sekuritas Turki mengungkapkan bahwa produksi koin emas seperempat Turki naik 67,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), mencapai 17,8 juta keping.

Murat Tufan, seorang analis dari lembaga penyiaran Turki, Ekoturk, mengatakan bahwa lonjakan produksi ini mencerminkan kuatnya permintaan akan emas sebagai aset pelindung terhadap inflasi, yang sudah mencapai level 64,86 persen pada Januari.

"Kita dapat menyebut langkah ini sebagai 'takdir yang dipaksakan' dari masyarakat Turki terhadap inflasi selama dua tahun terakhir," kata Tufan kepada Xinhua, seraya menambahkan bahwa berinvestasi dalam bentuk emas selalu menjadi opsi yang menguntungkan di Turki.

"Produksi emas yang intensif tahun lalu juga mengindikasikan betapa ekonomi telah sedikit gagal dalam memerangi inflasi," imbuh Tufan.
 
Foto yang diambil pada 9 Juni 2022 menunjukkan uang kertas lira Turki di Istanbul, Turki. (Xinhua/Shadati)



 Fatih Karahan, gubernur baru bank sentral Turki, mengumumkan perkiraan inflasi akhir tahun sebesar 36 persen untuk tahun 2024

Satu gram emas diperdagangkan di level sekitar 2.007 lira Turki (1 lira Turkiye = Rp506) atau setara 65,02 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.659) pada Senin pagi, naik 0,5 persen pada hari itu.

Sementara itu, harga koin emas seperempat berada di level 3.309 lira. Emas bukan hanya merupakan sebuah bentuk tabungan di Turki, tetapi juga hadiah tradisional untuk momen pernikahan, kelahiran, dan hari-hari besar lainnya.

Nurcan Gokyildiz (52) mengatakan kepada Xinhua bahwa dirinya mengikuti perkembangan harga emas dengan saksama setiap hari. Hal pertama yang dia lakukan setiap pagi adalah mengecek perubahan harga di internet.

"Dua tahun lalu, kami biasanya mengatur hari-hari emas kami untuk membeli koin emas utuh, tetapi kami hampir tidak mampu membelinya lagi, dan beralih membeli koin seperempat," tambahnya.

Kutay Guler (45), seorang warga Istanbul, menukarkan sejumlah uang dolarnya dengan emas dua tahun lalu. "Sejak saat itu, setiap kali ada sedikit penurunan harga emas, saya langsung membeli emas batangan seberat 1 gram atau koin emas seperempat," kata Guler kepada Xinhua, seraya menambahkan bahwa investasinya sejak saat itu terus bertambah.

Sementara itu, lira Turki terus terdepresiasi terhadap dolar AS tahun ini hingga menyentuh level 30,87 lira per 1 dolar AS pada Senin, mendekati level psikologis 31 lira.

Bank sentral Turki, yang telah beberapa kali menaikkan suku bunga guna meredam inflasi, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 45 persen pada Kamis (22/2) pekan ini.

Menurut Tufan, hal ini berarti mereka yang memiliki tabungan dalam bentuk emas dan dolar AS akan diuntungkan, dan permintaan emas akan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024