Beijing (ANTARA) - Sebanyak 51 orang menjadi tersangka kasus runtuhnya atap gimnasium di sebuah sekolah di Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, menurut laporan stasiun TV pemerintah China CCTV pada Rabu.

Dari 51 tersangka itu, enam di antaranya menerima tindakan pencegahan dari pengadilan, kata CCTV tanpa menjelaskan seperti apa tindakan itu.

Tujuh tersangka lainnya diusulkan untuk dimintai pertanggungjawaban secara administratif berupa denda dan pencabutan izin sertifikasi keselamatan kerja.

Tuntutan terhadap lima tersangka lainnya dirujuk ke pengadilan untuk dipertimbangkan, sedangkan 33 pejabat yang terlibat dalam insiden itu akan mendapat teguran keras, skorsing, dan penurunan pangkat.

Peristiwa itu terjadi pada Juli 2023 ketika atap gimnasium SMA 34 di Qiqihar runtuh. Akibatnya, 11 orang meninggal dan tujuh lainnya terluka. Kerugian diperkirakan mencapai 12,54 juta yuan (sekitar Rp27,4 miliar).

Media lokal memberitakan bahwa sebuah tim bola voli putri sedang berlatih ketika atap ruangan itu ambruk.

Perbaikan dan konstruksi ilegal tampaknya menjadi penyebab insiden itu, menurut laporan badan penanggulangan bencana provinsi Heilongjiang.

Di atas atap tersebut, para pengembang secara ilegal menaruh perlit yang mengembang ketika diguyur air hujan, sehingga beban atap bertambah besar dan kemudian runtuh, menurut laporan itu.

Baca juga: 8 orang diselamatkan dari puing bangunan runtuh di Changsha, China
Baca juga: Bangunan runtuh akibat hujan deras tewaskan 5 warga di Guangxi, China
Baca juga: Bangunan ambruk di China tewaskan empat pekerja


Sumber: Sputnik
 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024