Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 218 orang korban banjir di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut), dilaporkan selamat dan sudah mulai kembali ke rumah masing-masing pada Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Lawas Amit Hadi Nasution dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Amit menjelaskan, ratusan orang korban itu merupakan warga dari beberapa desa di Kecamatan Ulu Barumun, Hulu Sosa, Sosa, dan Sosa Julu. Mereka sebelumnya terpaksa diungsikan oleh tim gabungan setelah rumah masing-masing digenangi banjir setinggi lebih dari 50 centimeter.

Banjir yang menggenangi pemukiman penduduk tersebut ditimbulkan akibat hujan intensitas sangat lebat selama empat jam yang mengguyur Padang Lawas, pada Selasa (20/2) malam.

Baca juga: BPBD dirikan dapur umum untuk korban banjir Padang Lawas

Baca juga: Empat desa di Padang Lawas diterjang banjir bandang


Pusdalops BPBD Padang Lawas mengkonfirmasi setidaknya lima rumah warga rusak akibat terkena hempasan air dan satu unit jembatan penghubung antardesa rusak. “Beruntung tidak ada korban jiwa dan hari ini semua sudah kembali ke rumahnya. Petugas gabungan membantu mereka membersihkan sisa banjir,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Desa Pintu Padang, Kecamatan Ulu Barumun dan beberapa desa lain di Kecamatan Hulu Sosa, Sosa, dan Sosa Julu; Desa Sungai Jior, Parapat, Batang Taris, Pasomba, Desa Sebarau merupakan kawasan langganan banjir.

Hal demikian dikarenakan posisinya tepat berada di patahan sungai besar sehingga saat hujan lebat air akan mengalir mengenangi pemukiman.

“Tercatat dua bulan terakhir sudah empat kali daerah-daerah itu dihantam banjir,” ujarnya.

Untuk itu, Amit menyatakan bahwa pihaknya merekomendasikan kepada pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat untuk segera melakukan rehabilitasi aliran sungai setempat, dan pembangunan brojong atau tanggul yang lebih representatif sehingga bencana seperti ini tidak terus berulang.

Jangan sampai tunggu ada korban jiwa untuk melakukan rehabilitasi,” ujarnya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024