Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong koperasi simpan pinjam yang ada di wilayahnya untuk beralih ke sektor riil yang berkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya UMKM.

Saat ini mayoritas koperasi di Sumut itu simpan pinjam. Jadi kami mendorong mereka agar beralih ke sektor riil karena sekarang tingkat inklusi keuangan sudah tinggi.
Ada perbankan, KUR dan PNM (PT Permodalan Nasional Madani-red) yang sudah menyalurkan banyak pinjaman ke UMKM," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumut Naslindo Sirait di Medan, Kamis.

Naslindo melanjutkan, dengan berada di sektor riil, koperasi dapat membantu UMKM mulai dari proses produksi sampai pemasaran.

Misalnya, dia menambahkan, koperasi itu dapat membantu pengadaan peralatan untuk pengolahan atau memberikan bibit bagi sektor peternakan, pertanian dan perikanan.

Kemudian, koperasi itu dapat pula berperan sebagai penyedia bahan baku untuk UMKM kerajinan tangan dan kuliner.

"Kalau bahan bakunya beli sendiri, ongkosnya bisa saja terlalu mahal. Akan tetapi, contohnya 100 orang penenun berada dalam satu koperasi, mereka dapat menekan ongkos dengan membeli bahan baku melalui koperasi. Setiap koperasi pun dapat membangun satu rumah kemasan yang ujungnya akan menghasilkan produk UMKM yang berdaya saing," kata dia.

Saat ini, Sumatera Utara memiliki sekitar 13 ribu koperasi. Namun, koperasi yang aktif hanya sekitar 5.700 dan yang rutin melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) baru 1.300 koperasi.

Untuk itu, supaya peran koperasi optimal sebagai salah satu penopang ekonomi Sumut, Diskop UKM Sumut melakukan berbagai strategi.

Selain mengarahkannya ke sektor riil, Diskop UKM juga memperkuat keorganisasian koperasi dan merangsang supaya semakin banyak koperasi berkualitas yang tumbuh di Sumut.

Naslindo menegaskan, pihaknya akan meningkatkan transparansi dan pengawasan pengurus koperasi. Mereka pun menaikkan kinerja pengurus koperasi dengan beragam pelatihan.

"Kami akan mengawasi 'kesehatan' tata kelola koperasi. Dari segi kelembagaan, terdapat pelatihan untuk kompetensi pengurus serta pengawasnya. Kami berharap tidak ada lagi koperasi bermasalah yang tidak diurus dengan baik," tutur Naslindo.

Selanjutnya, koperasi-koperasi di Sumut diimbau untuk berpartisipasi di dunia digital.

Digitalisasi dari tingkat hulu sampai hilir dianggap penting demi memperluas pasar produk UMKM yang tergabung dalam koperasi tersebut.

"Berhubungan dengan itu, kami terus berupaya memperkenalkan UMKM kepada generasi muda, termasuk generasi Z dan generasi milenial. Mereka merupakan kelompok yang akrab dengan dunia digital dan generasi yang berada di depan untuk memodernisasi koperasi," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Sumut mendorong koperasi tingkatkan kapasitas

Baca juga: Koperasi siap jadi penyalur pupuk di Sumut

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024