Festival tersebut diperkirakan membantu Thailand menjadi salah satu dari 10 negara teratas dengan festival terbaik yang menarik minat masyarakat Thailand dan orang asing.
Pada tanggal 6 Desember 2023, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan "Songkran di Thailand, Festival Tahun Baru Tradisional Thailand" dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Pengakuan ini menandai pentingnya Songkran sebagai praktik budaya yang melampaui dari sekadar perayaan, dan mewujudkan nilai-nilai sosial serta tradisi-tradisi penting.
Perayaan Songkran tahun ini akan berlangsung pada tanggal 11-15 April, namun kegiatan penyambutan akan dimulai pada tanggal 1 April.
Selama festival, orang-orang yang merayakan juga dapat ikut berderma kepada para biksu Buddha dan melakukan penuangan air secara tradisional ke tangan orang tua dan patung Buddha.
Kementerian Pariwisata Thailand memperkirakan festival Songkran dapat menarik lebih dari 200.000 orang dan menghasilkan pendapatan sekitar 3,13 miliar baht Thailand (Rp1,36 triliun).
Selain kegiatan selama mega festival, Thailand juga akan menerapkan sejumlah kebijakan seperti pembebasan visa, pengembalian pajak pertambahan nilai, program asuransi kesehatan baru untuk pengunjung internasional dengan pembayaran tertinggi hingga 1 juta THB (Rp436 juta) dalam upaya menarik sekitar 35 juta pengunjung internasional tahun ini.
Sejak awal tahun hingga 18 Februari, Thailand menyambut lebih dari 5,2 juta pengunjung internasional, meningkat 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sumber: VNA
Baca juga: Thailand akan promosikan Songkran sebagai festival global
Baca juga: Perayaan tahun baru ramaikan Bangkok seiring pemulihan pariwisata
Baca juga: The Mall Group: Kunjungi Thailand pada Musim Panas dan "Songkran" (Tahun Baru Thailand)
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024
