Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster memaklumi kesalahan yang dilakukan penyerangnya Paulo Henrique, saat tim Bajul Ijo bermain imbang 1-1 saat melawat ke markas Persita Tangerang, Jumat.

Pada pertandingan Liga 1 yang dimainkan di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, itu, Henrique mencetak gol bunuh diri menjelang turun minum, sebelum kemudian menyelamatkan satu poin bagi Persebaya dengan gol penyama kedudukannya pada menit ke-70.

“Saya melihat gol (bunuh diri) itu. Itu adalah kekacauan yang dilakukan banyak pemain, termasuk kiper. Tapi sayangnya itu masuk (ke gawang Persebaya). Dan pada babak kedua ia (Henrique) mencetak gol. Secara mental dia kuat, ia mencetak gol, sebab ia tahu ia harus mencetak gol. Itulah tugasnya sebagai seorang penyerang,” kata Munster pada konferensi pers seusai pertandingan.

“Itu adalah situasi yang disayangkan saat terjadi kekacauan dalam situasi bola mati,” tambahnya.

Baca juga: Persebaya Surabaya tatap optimis dua laga tandang beruntun
Baca juga: Persita Tangerang usung misi bangkit ketika jamu Persebaya Surabaya


Munster terang-terangan mengaku tidak puas dengan hasil yang didapat tim asuhannya, yang membuat mereka mendapatkan hasil imbang kedelapannya musim ini, sekaligus memaksa mereka tertahan di posisi ke-12 dalam klasemen sementara.

Meski demikian, pelatih asal Irlandia Utara itu merasa tim asuhannya telah bermain sekuat tenaga untuk dapat membawa pulang kemenangan. Ia juga berpendapat bahwa anak-anak asuhnya tampil agresif untuk membalikkan kedudukan.

“Kami mencetak satu gol, tapi kami berusaha untuk mencetak gol kedua. Sayangnya kami telah berusaha mati-matian, kami terus menekan. Namun Anda dapat melihat kami terus menekan, itu penting. Sehingga para penggemar dan orang-orang dapat melihat bahwa mereka berusaha mencetak gol,” katanya.

Persebaya selanjutnya akan melawat ke markas tim juara bertahan PSM Makassar, pada Rabu (28/2) depan.

Baca juga: Persita imbangi Persebaya 1-1 berkat gol bunuh diri Paulo Henrique

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024