Beijing (ANTARA) - Kawasan Beijing-Tianjin-Hebei mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 90 persen menjadi 10,4 triliun yuan (kurs 1 yuan = Rp2.173) pada 2023 dibandingkan 2013, berdasarkan data yang dirilis pada Kamis (22/2).

Dalam pemindahan fungsi-fungsi non-ibu kotanya, Beijing menutup lebih dari 3.000 perusahaan manufaktur serta menyempurnakan hampir 1.000 pasar dan pusat logistik selama satu dekade terakhir, kata Wakil Direktur Kantor Beijing Liu Bozheng yang mengawasi integrasi kawasan Beijing-Tianjin-Hebei, dalam konferensi pers pada Kamis.

Sebagai tanda pertumbuhan berkualitas tinggi, proporsi entitas bisnis baru di kota tersebut dalam industri kelas atas yang mencakup teknologi, perdagangan, budaya, dan informasi melonjak menjadi 66,1 persen pada 2023 dari 40,7 persen pada 2013, kata pejabat itu.

Zhongguancun, zona pengembangan industri berteknologi tinggi nasional di Beijing, telah mendirikan lebih dari 10.000 cabang di Tianjin dan Hebei.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan dari Beijing melakukan 49.000 investasi di dua kawasan tetangga bernilai total 2,3 triliun yuan selama satu dekade terakhir.

Seiring meningkatnya laju integrasi, kawasan ini telah membangun lebih banyak jalur kereta dan jalan raya untuk meningkatkan konektivitas.

Kawasan Beijing-Tianjin-Hebei memiliki jalur kereta sepanjang lebih dari 11.000 kilometer (km) atau meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan pada 2013, dan jalan raya sepanjang hampir 11.000 km atau meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan pada 2013.

 

 

 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024