Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak warga ikut meramaikan kegiatan tradisi Ceriak Nerang yang akan dilaksanakan di Desa Bukitterak, Kecamatan Simpangteritip, Minggu (25/2).

"Kegiatan tahunan ini cukup menarik dan masuk dalam agenda wisata, kami berharap bisa meningkatkan pemahaman budaya sekaligus jumlah kunjungan wisatawan ke Bangka Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan usai panen padi tersebut akan dimulai sejak pagi hari dengan prosesi jalan kaki dari Balai Desa Bukitterak.

"Ceriak Nerang merupakan upacara yang dilakukan masyarakat Suku Jerieng yang tinggal di Desa Bukitterak dan sekitarnya, prosesi ini dilaksanakan setelah selesai 'ngetem padi' (panen padi ladang)," katanya.

Tradisi warga tersebut digelar sebagai bentuk syukur setelah panen sekaligus permohonan perlindungan dan keberkahan agar tahun depan hasil panen semakin melimpah.

Menurut dia, tradisi warga Desa Bukitterak tersebut sudah berlangsung turun temurun dan perlu untuk dilestarikan karena memiliki nilai kearifan lokal yang baik untuk diwariskan ke generasi mendatang.

Baca juga: Bangka Tengah lestarikan tradisi "ruah kubur"

Tahun ini, Pemkab Bangka Barat telah memasukkan 41 kegiatan pariwisata dan budaya yang diharapkan bisa mendorong warga melestarikan budaya lokal sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung.

"Ini salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap gerak kebudayaan yang ada sekaligus untuk menggairahkan pembangunan sektor pariwisata, kami berharap ke depan akan lebih meriah lagi sehingga akan semakin banyak wisatawan berkunjung," katanya.

Sebanyak 41 kegiatan tersebut, terdiri atas 24 kegiatan budaya, 15 kegiatan pemasaran pariwisata dan dua kegiatan tahunan, yakni Bujang Dayang Babar dan Festival Jiran Nusantara.

"Tidak menutup kemungkinan masih ada kegiatan lain yang akan digelar di luar kalender yang sudah kami tetapkan pada awal tahun ini karena animo masyarakat dan kelompok cukup tinggi untuk bisa bersama-sama membangun pariwisata daerah," katanya.

Baca juga: Dispar libatkan agen perjalanan wisata untuk promosi tradisi Bau Nyale
Baca juga: TNTC: Tradisi Sasi model konservasi berbasis kearifan lokal
Baca juga: Merajut tradisi warisan lelulur di Kampung Tenun Samarinda

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024