Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal
Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan "Smart Agri Plant Factory" sebagai sarana untuk mendukung pertanian yang lebih modern, efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Koordinator penelitian di Smart Agriculture Research Andri Prima Nugroho dalam keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Sabtu, menjelaskan fasilitas itu dibangun untuk menjawab kebutuhan solusi pertanian yang inovatif dan adaptif dilengkapi pemanfaatan teknologi tanpa tanah seperti otomatisasi untuk pemberian nutrisi, pengamatan kualitas air dan udara, serta pencahayaan.

"Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal," ujar dia.

"Smart Agri Plant Factory" yang berada di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM Yogyakarta itu juga dilengkapi dengan fasilitas perkebunan hidroponik dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan pertumbuhan tanaman, panen, serta diagnosis kesehatan tanaman sehingga memungkinkan pertumbuhan tanaman dalam lingkungan terkontrol sepenuhnya.

Pengembangan teknologi itu, menurut dia, bertujuan sebagai wahana riset dan pengembangan teknologi pertanian terkini.

Baca juga: Pengamat UGM sebut "smart farming" bakal tarik minat pemuda bertani

Baca juga: Pengamat UGM: Materi pertanian perlu masuk kurikulum sekolah dasar


"Sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman guna memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan, mengurangi penggunaan pestisida dan air, serta meminimalkan jejak karbon aktivitas pertanian," kata dia.

Inovasi tersebut dirancang sebagai solusi atas tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan pangan dan kebutuhan akan efisiensi penggunaan lahan.

Dengan menggabungkan teknologi canggih dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan, Smart Agri Plant Factory diharapkan mampu mengubah paradigma produksi pangan menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, modern dan berkelanjutan.

Melalui inovasi tersebut, kata dia, UGM berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di masa depan guna mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM Prof Lilik Sutiarso menegaskan bahwa Smart Agri Plant Factory bukan sekadar inovasi, namun merupakan revolusi dalam melihat dan mengelola produksi pangan di masa depan.

Menurut dia, Smart Agri Plant Factory yang diluncurkan pada Jumat (23/2) di DTPB UGM adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi tim multidisiplin yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti di Smart Agriculture Research.

"Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan global dan mitigasi perubahan iklim," ujar Lilik.

Baca juga: Pakar pertanian UGM: Lumbung pangan harus perhatikan keberlanjutan

Baca juga: Kementan beri bantuan program pengembangan pertanian ke UGM



 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024