Penanganan yang paling efektif untuk yang rusak berat dan hancur adalah dengan langsung dibangun atau direkonstruksi, sesuai dengan standar bantuan kita
Pamekasan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau langsung lokasi bencana alam akibat hujan lebat yang disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan, dan merusak bangunan warga di wilayah itu, Sabtu.

Total ada tiga titik lokasi yang didatangi Gubernur Adhy. Pertama, di rumah M. Sobri di Dusun Geruk, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan dengan kerusakan pada atap rumah, dan dapur roboh total.

Kemudian di rumah Aziz yang tertimpa pohon tumbang, yang menyebabkan sebagian bangunan rusak parah.

Adhy juga meninjau Pondok Pesantren Ummul Quro As Syuyuti. Di sini, kerusakan sedang terjadi di kamar mandi santri, tempat parkir dan spot budi daya ikan lele. Sementara, kerusakan lumayan parah terjadi di kantor sekolah yang menyebabkan alat-alat di dalamnya rusak.

Usai melakukan peninjauan, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa Pemprov Jatim maupun Pemkab Pamekasan siap untuk melakukan penanganan pasca-bencana.

"Penanganan yang paling efektif untuk yang rusak berat dan hancur adalah dengan langsung dibangun atau direkonstruksi, sesuai dengan standar bantuan kita. Kemudian untuk yang atap dan materialnya rusak, kita berikan material dan dikerjakan secara gotong royong," kata Adhy.

Tidak hanya itu, pemerintah turut menyediakan bantuan logistik jika diperlukan.

Adhy menambahkan, kerja sama dan kolaborasi juga terus dilakukan antara pemangku kepentingan (stakeholders) terkait dan juga masyarakat sekitar.

"Untuk hari ini saja, tadi kami menyalurkan bahan-bahan dan material seperti asbes, seng, semen, dan kayu. Ada juga pemberian sembako untuk masyarakat sekitar," katanya.

Adhy mengatakan lebih lanjut, Pemprov Jatim sendiri telah melakukan mitigasi dengan membangun kewaspadaan dan mengaktifkan sistem warning. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak bencana hidrometeorologi. Sebab sesuai prediksi, curah hujan akan mencapai puncaknya mulai akhir Februari, Maret sampai April.

Jawa Timur sendiri, kata Adhy, titik-titik rawan bencana tahunan ada di Sidoarjo dan Gresik. Sedangkan untuk bencana turunan dari hujan seperti tanah longsor ada di Pacitan, Lumajang, dan Probolinggo.

"Yang jelas kita sudah antisipasi. Kita tahu kultur, kebiasaan, dan tanda-tandanya. Jadi kita akan tetap bersiap siaga. Tidak berhenti sampai di sini saja," katanya.

Bencana hujan lebat dan angin kencang di Pamekasan terjadi pada Rabu (21/2) pukul 13.45 WIB. Berdasarkan data BPBD Jatim per Kamis (22/2) pukul 00.00 WIB tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Beberapa titik lokasi bencana antara lain Kecamatan Pamekasan, Larangan, Kadur, Palengaan, dan Kecamatan Pegantenan. Sejauh ini, total bangunan terdampak meliputi enam unit kios, 122 unit rumah rusak ringan, empat unit kandang, empat pohon tumbang, dan lima fasilitas umum.

Assessment dan koordinasi dengan pihak terkait juga terus dilakukan oleh agen bencana Provinsi Jatim dan BPBD Kabupaten Pamekasan. Beberapa unsur lain yang terlibat yakni TNI, POLRI, perangkat desa setempat, dan masyarakat sekitar.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024