Bangkok (ANTARA) - Ekspor Thailand meningkat selama enam bulan berturut-turut pada Januari 2024, berkat pemulihan industri elektronik dan meningkatnya pengiriman pertanian, tunjuk data resmi pada Jumat (23/2).

Ekspor, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara di Asia Tenggara ini, melonjak 10 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya menjadi 22,64 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.658), laju terkuat dalam 19 bulan terakhir, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan Thailand.

Ekspor Thailand ke pasar-pasar utama meningkat 10,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Januari, dengan pertumbuhan pengiriman ke Amerika Serikat, China, Jepang, dan Uni Eropa.

Rincian data mengungkap bahwa ekspor produk pertanian meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya pada Januari, berkat lonjakan 45,9 persen dalam nilai pengiriman beras, sementara barang-barang agroindustri meningkat 3,8 persen.

Pengiriman produk industri naik 10,3 persen (yoy), berkat peningkatan 32,2 persen dalam ekspor komputer, peralatan, dan suku cadang.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa impor Thailand naik 2,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 25,40 miliar dolar pada Januari, menghasilkan defisit perdagangan sebesar 2,75 miliar dolar.

Kementerian itu mempertahankan target perluasan ekspornya sebesar 1 sampai 2 persen tahun ini, yang didorong oleh pemulihan ekonomi global, meredanya inflasi global, permintaan dari beberapa negara untuk memastikan ketahanan pangan mereka, dan kerja sama ekonomi di kawasan-kawasan yang kuat.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024