Humberto Guatibonza, Direktur Satuan Elit Polisi Gaula, mengatakan pada satu taklimat bahwa beberapa bulan pekerjaan intelijen menghasilkan penyitaan senjata tersebut, demikian laporan Xinhua.
Polisi juga "antara lain menemukan dua mortir, empat senapan mesin dan beberapa granat", sebagai bagian dari operasi yang dilancarkan di Kota Kecil Pororio di departemen tersebut.
"Simpanan senjata itu telah dijual oleh Front Ke-26 FARC ke satu kelompok penjahat," kata Guatibonza. Ia percaya senjata tersebut dimaksudkan untuk digunakan menyerang pejabat pelaksana hukum dan warga sipil.
(C003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013