San Antonio (ANTARA) - Ilmuwan China Huang Xiaojun memenangkan penghargaan internasional tertinggi pada Jumat (23/2) atas terobosannya yang dikenal sebagai Protokol Beijing dalam bidang transplantasi dan terapi sel.

Profesor terpandang itu, yang merupakan akademisi di Akademi Teknik China sekaligus Direktur Institut Hematologi di Universitas Peking, menerima anugerah tahunan bergengsi Distinguished Service Award dari Center for International Blood and Marrow Transplantation Research (CIBMTR) dalam Tandem Meetings 2024.

Tandem Meetings berfungsi sebagai platform bagi para pakar terkemuka dunia untuk saling berbagi wawasan penting secara kolaboratif yang didedikasikan demi meningkatkan dan mempertahankan kehidupan individu-individu yang berjuang melawan kelainan darah.

"Ini sebuah kehormatan bagi saya. Saya ingin mengatakan bahwa penghargaan ini bukan hanya kehormatan besar bagi saya, melainkan juga pengakuan terhadap tim saya, dan bahkan lebih dari itu, penghargaan ini menjadi dorongan bagi perkembangan pesat transplantasi sel punca hematopoietik di China," kata Huang.

Huang menciptakan serangkaian teknik penting dalam transplantasi haploidentik yang tidak menggunakan sel T, yang secara bertahap berkembang menjadi Protokol Beijing berbasis G-CSF/ATG baru, yang meningkatkan tingkat kelangsungan hidup 3 tahun dari sekitar 20 persen menjadi sekitar 70 persen dalam transplantasi haploidentik untuk pengobatan leukemia, urai Ketua Komite Penasihat CIBMTR Michael Verneris dalam pertemuan yang dipadati hadirin tersebut.

Verneris melaporkan bahwa hingga 2022, teknik Protokol Beijing telah diadopsi di lebih dari 190 fasilitas di China, menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam transplantasi haploidentik dari hampir nol menjadi 65 persen. Protokol itu juga telah diperluas ke sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Italia, dan Prancis.

"Saat ini, (Protokol Beijing) ini merupakan sistem haplo-HSCT yang paling banyak digunakan dengan efek kuratif terbaik di seluruh dunia," ujar pakar CIBMTR tersebut, seraya menambahkan bahwa Huang juga memberikan kontribusi yang luar biasa dalam mendorong kerja sama global di bidang ini.

"Penghargaan ini akan mendorong saya untuk memberikan kontribusi yang lebih besar lagi guna meningkatkan perkembangan hematologi di China, serta meningkatkan kerja sama antara China dan dunia di masa depan," ujar Huang.

Didirikan pada 1972, CIBMTR berkolaborasi dengan komunitas ilmiah global untuk memajukan transplantasi sel hematopoietik (hematopoietic cell transplantation/HCT) dan terapi sel di seluruh dunia demi mendongkrak tingkat kelangsungan hidup dan memperkaya kualitas hidup pasien, urai laman situs CIBMTR.

Tandem Meetings 2024, yang digelar pada 21-24 Februari, diselenggarakan bersama oleh CIBMTR dan American Society for Transplantation and Cellular Therapy. Pertemuan tersebut dihadiri oleh ribuan dokter, peneliti, dan tenaga kesehatan dari seluruh dunia. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024