Manakala Badan Pangan masih berbicara masalah impor, artinya apa? Kedaulatan pangan belum tercapai
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR Sutrisno meminta kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk fokus membangun ketahanan pangan Indonesia, sehingga permasalahan harga beras dapat dihindari.

“Manakala Badan Pangan masih berbicara masalah impor, artinya apa? Kedaulatan pangan belum tercapai,” ujar Sutrisno dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan tidak mempermasalahkan kebijakan impor yang diambil oleh pemerintah demi mengendalikan harga dan pasokan beras. Akan tetapi, Sutrisno memandang pemerintah harus mengupayakan produksi di dalam negeri terlebih dahulu, sebelum mengandalkan impor.

Menurut Sutrisno, Bapanas memiliki peran strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, termasuk meningkatkan produksi beras di dalam negeri.

Sutrisno mengingatkan bahwa Bapanas harus menjalankan tugas utama untuk mewujudkan ketahanan pangan di dalam negeri, di antaranya menjaga ketersediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi pangan, dan menstabilkan harga pangan di pasar.

“Orientasinya adalah bagaimana Bapanas itu akhirnya mewujudkan kedaulatan pangan kita,” kata Sutrisno.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pada Maret diproyeksikan akan terjadi panen beras sebanyak 3,5 juta ton. Proyeksi ini diharapkan dapat memberikan tambahan pasokan beras yang cukup signifikan, serta membantu menekan harga beras di pasaran.

Dalam kerangka peningkatan produksi beras, Arief menyebutkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan luas panen padi.

Menurut Arief dengan proyeksi luas panen yang semakin bertambah, diharapkan produksi beras dapat meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

“Kami close coordination dengan Bapak Menteri Pertanian yang hari ini bersama jajarannya bekerja keras untuk melakukan tanam. Jadi panennya bisa 2,5 juta ton per bulan dan ini confirm memang harus dikerjakan. Kemarin sempat tertunda tanam karena ada climate change El Nino di akhir tahun," kata Arief di Jakarta, Sabtu (24/2).

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) pada Senin (26/2), harga beras medium Rp15.200 per kilogram, naik Rp200 dari harga beras medium pada Jumat (23/2). Lebih lanjut, beras premium pada Senin (26/2) Rp16.600, naik Rp100 dari harga beras premium pada Jumat (23/2).

Baca juga: Komisi IV DPR setujui anggaran Bapanas TA 2024 sebesar Rp441,6 miliar

Baca juga: Komisi IV DPR apresiasi peta sentra produksi dan neraca pangan Bapanas

Baca juga: Bapanas minta izin DPR soal anggaran belanja tambahan Rp1,2 triliun

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024