Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) optimistis sebanyak 30 atlet lebih bisa ikut bertanding dalam Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar pada musim panas 26 Juli hingga 11 Agustus.
 
Menpora Dito Ariotedjo mengatakan bahwa dengan potensi cabang olahraga yang ada saat ini, diharapkan sebanyak mungkin bisa ikut berkontestasi dalam kancah olahraga internasional tertinggi itu.
 
"Harusnya dengan yang ada sekarang, Indonesia memiliki potensi yang bisa diperjuangkan lolos itu dengan perkiraan 20-30 (atlet)," kata Dito usai menyaksikan kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kemenpora dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga (IOCO), dalam rangka pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk persiapan kualifikasi Olimpiade Paris 2024 di Jakarta, Senin.
 
Ia menjelaskan, target jumlah itu masih dinamis dan terus diperjuangkan oleh masing-masing cabang olahraga yang ikut dalam kualifikasi Olimpiade tahun ini.
 
Dia mengaku, belum memiliki target konkret berapa atlet yang harus lolos kualifikasi, karena semuanya tergantung kepada tantangan masing-masing dari cabang.

Baca juga: Kemenpora siapkan draf perpres atlet berprestasi di Olimpiade
 
"Kami belum punya target konkrit fix-nya berapa, yang bisa dilakukan saat ini adalah memastikan agar sebanyak-banyaknya atlet bisa lolos kualifikasi," ujar Dito.
 
Selain memberi bantuan dana, salah satu yang bisa dilakukan adalah melakukan usaha negosiasi dari sejumlah cabang olahraga yang berpotensi untuk mendapatkan wild card atau diikutsertakan ke dalam turnamen, atas kebijakan penyelenggara turnamen tersebut bagi sejumlah atlet dari Indonesia.
 
Untuk menyukseskan ajang internasional itu, pemerintah memberi kucuran dana sebanyak Rp61,5 miliar lebih untuk 11 cabang olahraga yang akan mengikuti kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
 
Cabang olahraga yang diberi bantuan, yaitu Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rp8,8 miliar, Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Rp7,5 miliar, Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) Rp2,9 miliar, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Rp11,9 miliar, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Rp5,7 miliar, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) Rp1,4 miliar.

Baca juga: Perpani ungkap dua langkah besar persiapan panahan ke Olimpiade Paris
 
Kemudian, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rp8,6 miliar, Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Rp1,7 miliar, Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Rp4,1 miliar, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Rp3,6 miliar, Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) Rp4,8 miliar.
 
Di luar 11 cabang olahraga tersebut, ada dua cabang lagi yang dalam waktu dekat juga akan diberi bantuan serupa, yaitu Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Rp13,9 miliar, dan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Rp5,9 miliar.
 
Kemenpora memberikan bantuan dana itu sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional, melalui keikutsertaan atlet dari Indonesia di dalam kancah olahraga internasional tertinggi tersebut.
 
Bahkan, jika lolos kualifikasi dan tampil di Olimpiade Paris, bantuan dana dari pemerintah akan diberikan lagi ke setiap cabang olahraga itu.

Baca juga: Kemenpora beri Rp61,5 miliar pada 11 cabor untuk kualifikasi Olimpiade

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024