Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB) Najamuddin Amy mengajak media massa mendukung konten-konten lokal yang sehat dan produktif, sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata dan perekonomian di wilayah itu.

"Semoga ini memberi dampak baik dan positif untuk menggeliatkan pariwisata dan ekonomi di NTB, serta khabar baik atas kontribusi pemberitaan dan siaran sehat, produktif dan mencerahkan dari insan pers dan lembaga penyiaran," ujarnya pada kegiatan konsolidasi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan media massa di Sembalun, Lombok Timur dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Selasa.

Baca juga: Wagub NTB: Peran pers penting untuk kemajuan daerah

Ia menilai pentingnya peran media lokal dalam mengangkat konten lokal, terutama di NTB, sebagai kontribusi vital dalam memperkuat branding kearifan lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Saat ini, pentingnya ekspos kearifan lokal dalam menciptakan daya tarik global, sehingga berdampak baik bagi NTB," kata Najamudin Amy.

Menurutnya, adanya konten lokal yang turut menghiasi konten-konten nasional, menjadi pintu masuk bagi masyarakat luas, termasuk dari luar, untuk memperoleh informasi tentang kearifan lokal di berbagai daerah.

Karena itu, dirinya mengajak media dan lembaga penyiaran, khususnya di NTB untuk memanfaatkan akses yang tidak terbatas guna menyebarkan konten lokal secara lebih luas kepada khalayak.

Baca juga: PWI sebutkan terus berjuang membangun ekosistem pers yang sehat

Baca juga: Gubernur NTB: HPN momentum tingkatkan kesejahteraan wartawan


"Dengan kondisi segala sesuatu kini sudah tanpa batas ya, ini menjadi kekuatan bagi kita bahwa kearifan yang kita miliki dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," katanya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua KPI Pusat Ubaidillah beserta jajaran serta Ketua KPID NTB beserta jajarannya, sebagai upaya bersama dalam memperkuat peran media lokal dan meningkatkan eksposur kearifan lokal di Indonesia.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024