Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia kembali menguat pada perdagangan Rabu didorong respons positif pasar terhadap data ekonomi dalam negeri.

Indek Harga Saham Gabungan BEI ditutup naik 41,71 poin atau 0,96 persen ke posisi 4.387,60, sedangkan indeks LQ-45 terangkat 10,75 poin atau 1,49 persen menjadi 732,95.

Investor kembali mengambil posisi beli setelah kemarin (1/10/13) Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia berbalik surplus setelah sempat defisit, kemudian data deflasi, dan turunnya impor, kata seorang analis dari Panis Sekuritas.

Sementara dari eksternal, data indeks manufaktur AS September yang tercatat meningkat di atas ekspektasi juga menjadi pendorong aksi beli.

Meskipun demikian, kedepan perdagangan saham masih akan dibanyangi oleh ketidakpastian peningkatan batas utang (debt ceiling) bulan ini di AS.

"Kebijakan untuk menghindari AS dari batas pagu utang harus diambil sebelum tanggal 17 Oktober mendatang. Pemerintah AS diperkirakan tidak akan mampu lagi melunasi tagihan-tagihannya. Sehingga kegagalan meningkatkan pagu utang dapat menyebabkan downgrade peringkat utang AS," kata dia.

Sepanjang perdagangan hari ini, tercatat mencapai frekuensi 130.632 kali transaksi dengan volume mencapai 3,180 miliar lembar saham senilai Rp3,232 triliun.

Dari saham-saham aktif, 148 saham ditutup harganya menguat, 115 saham melemah, dan 98 saham harganya stabil.

Dari bursa regional dilaporkan, indeks bursa Shanghai menguat 124,62 poin (0,55 persen) ke level 2.984,48, indeks Nikkei-225 turun 314,23 poin (2,17 persen) ke level 14.170,49, dan Straits Times melemah 28,17 poin (0,89 persen) ke posisi 3.153,33.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013