Hasil pembahasan sains dijabarkan, didetailkan, diintegrasikan dengan pembahasan politik agar pemikiran sains itu bisa terimplementasi ke masyarakat, sehingga diharapkan output pembahasan ini lebih mudah tereksekusi menjadi kebijakan negara-negara
Jakarta (ANTARA) - Forum Air Dunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali pada Mei mendatang diharapkan menghasilkan kebijakan yang berdampak langsung ke masyarakat di negara-negara peserta forum.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang juga merupakan Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF Ke-10 mengatakan pembahasan tematik terkait iklim, air, pangan, energi, dan kesehatan, akan diintegrasikan dengan pembahasan politik agar menjadi kebijakan di masing-masing negara.

"Hasil pembahasan sains dijabarkan, didetailkan, diintegrasikan dengan pembahasan politik agar pemikiran sains itu bisa terimplementasi ke masyarakat, sehingga diharapkan output pembahasan ini lebih mudah tereksekusi menjadi kebijakan negara-negara," kata Dwikorita saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Dwikorita menjelaskan forum ini memiliki tiga komponen yaitu proses tematik (thematic process), proses regional (regional process), serta proses politis (political process).

Baca juga: RI bakal paparkan pengalaman tingkatkan kualitas air pada WWF di Bali

Di dalam forum ini, kata dia, Indonesia selaku tuan rumah juga mendorong adanya deklarasi para menteri terkait sumber daya air, iklim, pangan, energi, dan kesehatan. Selain itu Indonesia juga mendorong pembentukan "Center of Excellence on Water and Climate Resilience".

"Indonesia akan mengoordinasikan center of excellence. Jadi aliansi dari yang sudah ada di Asia Pasifik ataupun di dunia akan berkoordinasi dalam koordinasi Indonesia. Ini salah satu tujuan, hasil yang akan diperoleh,” kata Dwikorita. 

Forum Air Dunia yang mengusung tema "Water for Shared Prosperity" akan diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024. Forum tersebut akan dihadiri sekitar 30 ribu-50 ribu peserta dari puluhan negara.

WWF merupakan pertemuan internasional terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang sumber daya air, mulai dari pemimpin politik, pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tiga tahun sekali sejak tahun 1997 silam.

Baca juga: Gubernur Bali sebut Forum Air Dunia undang 34 kepala negara
Baca juga: Indonesia akan berikan contoh konkret pengelolaan air di WWF 2024

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024