Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang merekrut anggota dari kelompok berkebutuhan khusus (disabilitas) melalui penerimaan anggota Polri dari jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun anggaran 2024.
 
Dengan adanya kesempatan bagi kelompok disabilitas itu, Sahroni dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa menegaskan bahwa institusi Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjadi lembaga yang sangat humanis dan inklusif.

Dia pun mengatakan hal itu merupakan terobosan yang luar biasa.
 
"Tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi," katanya.

Baca juga: Prabowo dijadwalkan terima kenaikan pangkat kehormatan dari Jokowi
 
Dia pun menilai saat ini Polri benar-benar telah menerapkan sistem meritokrasi dalam mengelola anggotanya. Selain mempromosikan dan mengapresiasi yang berprestasi, menurutnya kini Polri juga berani memberi sanksi bagi mereka yang melakukan pelanggaran.
 
“Ini yang selalu kita harapkan selama ini, Polri yang profesional dan dapat diandalkan,” katanya.
 
Terakhir, Sahroni meminta Polri terus mempertahankan sistem yang sudah baik ini agar tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri bisa terus meningkat. Dengan kepercayaan yang meningkat, dia pun yakin masyarakat semakin cinta dan percaya kepada Korps Bhayangkara tersebut.
 
Sebelumnya, sebanyak tiga penyandang disabilitas dengan kompetensi tertentu dinyatakan lolos seleksi tahap pertama penerimaan anggota Polri dari jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun anggaran 2024.
 
Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (26/2), mengatakan antusias masyarakat mendaftar cukup tinggi, sebanyak 226 peserta dinyatakan lolos masuk tahapan seleksi penerimaan SIPSS, tiga di antaranya dari kelompok disabilitas.
 
"Antusias masyarakat sangat tinggi untuk mengabdi pada negara melalui Polri. Tercatat 226 peserta yang mengikuti seleksi tingkat pusat,” kata Dedi.
 
Jenderal polisi bintang dua itu menyebut, penerimaan personel Polri dari kelompok disabilitas dengan kompetensi tertentu ini menunjukkan komitmen kesetaraan yang digaungkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Persiapan Operasi Ketupat 2024, Korlantas Polri survei jalur tol
Baca juga: MAKI sebut penanganan kasus Firli Bahuri harus ada ketegasan Polri

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024