Proyeksi nilai ekonomi digital kita di 2030 bisa sampai 210-360 miliar dolar AS
Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa potensi ekonomi digital secara nasional untuk Indonesia pada 2030 mendatang bisa mencapai 360 miliar dolar AS.

"Proyeksi nilai ekonomi digital kita di 2030 bisa sampai 210-360 miliar dolar AS," kata Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Nezar Patria dalam paparannya pada pelatihan dan sertifikasi berbasis SKKNI, intermediate multimedia designer dan junior network administrator, di Banda Aceh.

Kemudian, secara lebih luas, potensi ekonomi digital untuk Asean pada 2030 itu diperkirakan lebih kurang mencapai 1 triliun dolar AS. Artinya, Indonesia menjadi penyumbang besar untuk ekonomi digital ini.

"Asean potensinya sampai 1 triliun dolar AS. Hampir 40 persen dari total pertumbuhan ekonomi digital Asean disumbangkan oleh Indonesia," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga memaparkan bahwa terdapat lima sektor potensial ekonomi digital di Asia Tenggara nantinya, yakni e-commerce, transportasi dan makanan, online travel, online media dan layanan finansial.

Nezar menyebutkan, pada 2030, Indonesia membutuhkan paling tidak sekitar 9 juta talenta digital. Karena itu, ia berharap generasi Aceh harus mampu bersaing untuk mendapatkan kesempatan tersebut.

Ia mengajak anak Aceh untuk memiliki perencanaan personal. Artinya, ketika bangun tidur sudah tahu harus kemana dan berbuat apa. Kebiasaan tersebut perlu dibiasakan sehingga nantinya perilaku dan karakter positif terbentuk.

"Tahun 2030 itu berat. Usia kalian nanti sekitar 26-30 tahun dan kalian berada lapisan terbesar tenaga kerja di Indonesia," katanya.

Karena itu, dirinya menyarankan agar pemuda Aceh harus menanamkan kebiasaan positif seperti itu jika mau nantinya mau dan mampu bersaing.

Apalagi, pada 2030 sampai 2045 nantinya terdapat kurang lebih 60 persen dari total populasi berumur 17 sampai 40 tahun. Maka, persaingannya semakin ketat.

"Artinya persaingan sangat ketat, panjang. Maka dibutuhkan suatu kreativitas, dan mampu bersaing kedepannya," demikian Nezar Patria.

Baca juga: Kominfo minta Pemprov Aceh survei blankspot agar dapat dibenahi
Baca juga: Airlangga sebut digitalisasi jadi mesin pertumbuhan ekonomi mendatang

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024