Barcelona, Spanyol, (ANTARA/PRNewswire) - Ajang Huawei Cloud Summit tahun ini memperlihatkan peran Huawei Cloud sebagai infrastruktur pilihan untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI). Dengan tema "Accelerate Intelligence with Everything as a Service", ajang yang diikuti 500 peserta ini mempertemukan para eksekutif dan pakar dari beragam industri, seperti operator telekomunikasi, keuangan, dan Internet. Di ajang ini, Huawei Cloud melansir 10 inovasi AI dan memperlihatkan keahlian industri model Pangu yang luas. Lewat ajang ini, Huawei Cloud ingin mempersembahkan infrastruktur yang siap menyambut era AI dan dirancang khusus untuk setiap industri. Dengan demikian, transisi menuju teknologi pintar pun berjalan semakin cepat.

Jacqueline Shi, President, Huawei Cloud Global Marketing and Sales Service, dalam sambutannya berkata: "Huawei Cloud merupakan salah satu penyedia layanan komputasi awan (cloud) dengan perkembangan terpesat di dunia. Di Huawei Cloud, kami selalu membuat terobosan dan menghadirkan teknologi canggih bagi pelanggan di seluruh dunia. Kami telah meluncurkan rangkaian Wilayah komputasi awan (cloud Region) lokal dalam beberapa tahun terakhir, seperti Irlandia, Türkiye, Indonesia, Arab Saudi agar pelanggan semakin mudah mengakses komputasi awan dengan kinerja terbaik. Didukung lebih dari 120 sertifikat keamanan siber di seluruh dunia, Anda memperoleh jaminan bahwa bisnis dan data Anda terlindungi dengan baik. Meski demikian, layanan kami tidak hanya berkutat dengan teknologi. Kami ingin membantu mitra agar dapat berkembang bersama kami. Target ini kini didukung program Huawei Cloud, GoCloud dan GrowCloud. Kita juga jangan lupa tentang AI—terobosan yang merombak segala hal, dan kami pun memimpin inovasi AI. Kami membangun landasan komputasi awan yang solid bagi semua orang, setiap industri, guna mempercepat perkembangan teknologi pintar."

Model dasar AI (foundation model) pada masa kini telah merombak aspek produksi, interaksi, paradigma layanan, dan model bisnis dari aplikasi konvensional. Bahkan, AI kini menjadi mesin pertumbuhan baru bagi komputasi awan. Meski potensinya masif, implementasi AI yang sejalan dengan target bisnis membutuhkan inovasi sistematis. CTO, Huawei Cloud, Bruno Zhang, berkata, "Huawei Cloud akan membantu Anda dengan dua strategi. Kecerdasan buatan untuk komputasi awan (AI for Cloud) memanfaatkan AI dan model dasar AI untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kecerdasan buatan untuk komputasi awan juga akan menghadirkan terobosan dalam pengembangan perangkat lunak, produksi konten digital, dan lain-lain. Lebih lagi, Komputasi Awan untuk kecerdasan buatan (Cloud for AI) membuat penggunaan AI menjadi mudah dan efisien. Inovasi arsitektur TI, penyimpanan data dengan fitur bawaan AI, serta konvergensi data-AI akan membantu Anda melatih dan memakai AI dengan cara-cara inovatif."

Bruno Zhang, CTO dari Huawei Cloud

Di Huawei Cloud Summit, Huawei Cloud melansir 10 inovasi AI yang membuat Huawei Cloud sebagai infrastruktur komputasi awan pilihan untuk AI.

KooVerse: Huawei Cloud memiliki 85 AZ di 30 Wilayah yang tersebar di lebih dari 170 negara dan wilayah. Infrastruktur komputasi awan global ini meliputi komputasi, penyimpanan data, jaringan, dan keamanan mengurangi latensi menjadi 50 ms.

Arsitektur "Distributed QingTian": Model dasar AI membutuhkan kenaikan permintaan sumber daya komputasi hingga 10 kali lipat setiap 18 bulan, melampaui Hukum Moore ("Moore's Law"). Maka, arsitektur ini beralih dari arsitektur primer/sekunder konvensional. QingTian melampaui batasan komputasi, penyimpanan data, dan jaringan guna mewujudkan AI compute backbone terbaik dengan komputasi heterogen, peer-to-peer, dan full-mesh.

Komputasi AI: Bersifat hyperscale dan stabil, AI Cloud Service mendukung pelatihan model AI dengan triliunan parameter, serta pelatihan dapat berjalan tanpa gangguan pada sebuah klaster yang mencakup ribuan kartu selama 30 hari, 90% dari total waktu. Insiden gangguan (downtime) layanan juga terjaga dalam 10 menit. AI Cloud Service menyediakan lebih dari 100 rangkaian fitur model Pangu dan 100 adapted open source large model secara inovatif.

Penyimpanan Data dengan Fitur Bawaan AI (AI-Native storage): Pelatihan model AI membutuhkan data berjumlah masif, dan Huawei Cloud mampu memenuhi kebutuhan tersebut dengan tiga pendekatan: Layanan memori EMS menyimpan petabita parameter dengan pita lebar yang sangat besar hingga 220 TB dan latensi yang sangat rendah hingga hitungan milidetik; SFS Turbo cache service untuk throughput dan konkurensi tinggi hingga puluhan juta IOPS, mampu menghadirkan satu miliar arsip data hanya dalam lima jam, bukan 100 jam; Object Storage Service (OBS) knowledge lake menghemat 30% biaya dalam menyimpan data pelatihan dan inferensi.

E2E security: Siklus lengkap mencakup model runtime environment, data pelatihan (training data), model AI, konten yang dihasilkan, serta aplikasi. Hal tersebut menjamin kinerja, keamanan, dan aspek kepatuhan regulasi dari model dan aplikasi AI.

GaussDB: This next-generation database features high availability, security, performance, flexibility, and intelligence, as well as simple and smart deployment and migration. Specifically, its enterprise-class distributed architecture ensures high availability thanks to zero intra-city dual-cluster RPO, complete isolation of software and hardware faults, and zero service downtime. For security, it is certified CC EAL4+, the highest level in the industry. For automation, GaussDB enhances database migration, deployment, and migration as the world's first AI-native database.

Data-AI convergence: The explosion of foundation models means "Data+AI" is now "Data4AI and AI4Data". Huawei Cloud LakeFormation unifies data lake from multiple lakes or warehouses so one copy of data is shared among multiple data analytics engines and AI engines without data migration. Three collaborative pipelines — DataArts, ModelArts, and CodeArts — then orchestrate and schedule data and AI workflows. They drive online model training and inference with real-time data. The AI4Data engine makes data governance more intelligent, from data integration, development, to quality and asset management.

Media infrastructure: In this AIGC and 3D Internet era, Huawei Cloud has built a media infrastructure of efficiency, experience, and evolution. For efficiency, Huawei Cloud MetaStudio, the content production pipeline that include Workspace and AIGC-based virtual humans, generates content more quickly and better. For experience, Huawei Cloud Live, Low Latency Live, and SparkRTC empower more seamless interactions. For evolution, Huawei Cloud provides AIGC and 3D space services with real-time user interaction. All these combine to boost the business and user experience to the next level.

Landing Zone: Enterprises use and manage resources better on Huawei Cloud thanks to unified account, identity, permissions, network, compliance, and cost management. Now multi-tenancy and collaboration are seamless among personnel, finance, resources, permissions, and security compliance.

Flexible deployment: All mentioned Pangu model capabilities and services can work in public cloud, dedicated cloud, or hybrid cloud. For example, customers can build and run dedicated AI platform and foundation models in their existing data centers using Huawei Cloud Stack, a hybrid cloud solution.

The Mobile World Congress (MWC) 2024 is taking place in Barcelona from February 26 to 29. Huawei Cloud is set to collaborate with customers and partners to present a wide range of engaging topics. Additionally, innovative products and real-world cases covering Pangu models, GaussDB, data-AI convergence, virtual human, and software development will be showcased during the event.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024