Jakarta, 10/8 (ANTARA) - Paspor jemaah haji 1427 Hijriyah atau 2006 mulai didistribusikan ke daerah provinsi dan kabupaten/kotamadya untuk dicetak dengan biodata calon jemaah haji pada Agustus hingga September, kata Direktur Pelayanan Haji dan Umroh, Departemen Agama (Depag), Zakaria Anshar. "Jika sudah selesai diisi data calon jemaah, maka paspor itu dikembalikan lagi ke Jakarta untuk divisakan di Kedutaan Besar Arab Saudi pada September hingga November," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Selanjutnya, urai Zakaria, paspor yang telah divisakan itu diserahkan kembali ke Kantor Wilayah Depag di daerah untuk dibagi-bagikan kepada jemaah. Selain paspor, ia mengemukakan, buku manasik juga telah selesai dicetak dan telah dikirim ke daerah, sedangkan gelang identitas dan asuransi masih dalam proses lelang, demikian pula obat-obatan, vaksin dan alat kesehatan yang masih dalam persiapan pengadaan yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan (Depkes). Zakaria juga mengatakan, jumlah petugas haji yang akan diberangkatkan berjumlah 2.752 orang, terdiri atas 1.407 petugas kelompok terbang (kloter) dan 836 petugas non-kloter, 29 petugas dari Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Arab Saudi, dan 480 orang tenaga musiman. Petugas kloter telah dilakukan perekrutan di daerah, sedangkan petugas kesehatan sedang dalam proses perekrutan oleh Depkes dan Dinas Kesehatan di daerah, demikian pula petugas pelayanan umum haji masih dalam perekrutan di Depag. Ia mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, musim haji kali ini akan digelar di tiga daerah kerja, yakni Jeddah, Makkah dan Madinah yang masing-masing dilengkapi Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Sembilan sektor pelayanan dan 75 sub-sektor pelayanan pada 75 maktab di Makkah dilengkapi klinik kesehatan, sedangkan di Madinah dibuka tujuh sektor pelayanan. Depag, ujarnya, juga telah menyewa 222 gedung untuk pemondokan jemaah di Makkah yang relatif sedikit dibanding tahun-tahun lalu, namun berkapasitas besar, sehingga akan dapat menampung banyak jemaah dan mengurangi tersebarnya jemaah dalam satu kloter. Jarak rumah yang disewa di Makkah, ujarnya, tidak lebih dari 1.200 meter dari Masjidil Haram sebanyak 80 persen dan 20 persen lagi di wilayah alternatif yang meski jauh, tetapi dilengkapi dengan bus penghubung (shuttle bus)Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006