Yang pesan pemerintah dan tamu-tamu luar negeri seperti Korea, Jepang, itu dapatnya dari Inacraft.
Jakarta (ANTARA) - Inacraft menjadi pameran penting bagi usaha kerajinan tangan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), karena dapat meningkatkan omzet dua hingga tiga kali lipat.

Salah satu pengusaha kerajinan tangan dari Desa Beleka, Lombok Tengah Ratna Indrawati mengatakan bahwa ia sudah mengikuti pameran Inacraft sejak 2019, dan sejak saat itu banyak pesanan yang datang, baik dari konsumen dalam maupun luar negeri.

"Ikut Inacraft sangat berpengaruh buat usaha kami, karena kami sering dapat pesanan dari Inacraft. Yang pesan pemerintah dan tamu-tamu luar negeri seperti Korea, Jepang, itu dapatnya dari Inacraft," ujar Ratna saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu.

Usaha ini menjual berbagai produk kerajinan tangan dari rotan, kayu, ate, dan bambu, seperti tas, peralatan rumah tangga, keranjang piknik, dan nampan.

Semua produknya dibuat murni dengan tangan oleh 1.080 perajin di Desa Beleka.

Selain mengikuti Inacraft, UMKM asal Lombok ini juga telah mengekspor produknya ke berbagai negara, seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Belanda, Italia, dan Prancis.

Bahkan, mereka baru saja mendapat pesanan suvenir sebanyak 1.400 buah untuk acara Kementerian Perindustrian di Bali.

"Pasar kerajinan tangan ini sangat besar. Memang sebesar itu apalagi orang-orang luar negeri sangat mencintai dan menghargai kerajinan tangan," ujar Ratna.

Harga produk kerajinan tangan yang dijual beragam, mulai dari Rp5.000 hingga Rp2 juta pr buah.

Ratna menuturkan meskipun usaha ini berkembang pesat, ada beberapa tantangan yang dihadapi, salah satunya adalah fluktuasi produksi. Hal ini disebabkan karena para perajin di Desa Beleka juga bekerja sebagai petani padi dan tembakau.

"Umpamanya sehari perajin bisa menghasilkan tiga biji atau lima biji jadi berkurang," katanya lagi.

Inacraft adalah pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap tahun.

Pameran ini menjadi wadah bagi para perajin dari seluruh Indonesia untuk mempromosikan produk-produk kerajinan Indonesia, meningkatkan pasar domestik, dan membuka peluang pasar internasional sebagai komoditi ekspor ke mancanegara.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat membuka Inacraft 2024 di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 1,25 persen dalam industri kerajinan di dunia, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat.

"Kekayaan sumber daya alam dan keterampilan perajin Indonesia dalam mengubahnya menjadi produk dekoratif dan kerajinan yang istimewa ini merupakan peluang bagi para perajin kriya untuk menguasai pasar dalam negeri," kata Teten pula.
Baca juga: Menkop UKM ingin RI jadi pemimpin eksportir kerajinan tangan di ASEAN
Baca juga: UMKM binaan Pertamina incar omzet Rp3 miliar di ajang Inacraft 2024


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024