Palembang (ANTARA) -
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Jakabaring milik PT Sumsel Energi Gemilang BUMD Provinsi Sumatera Selatan menjadi contoh pembaruan transisi energi terbarukan.
 
Koordinator Sub-Nasional IESR Rizqi M Prasetyo dalam program jelajah energi terbarukan Sumsel di Palembang, Kamis, mengatakan berdasarkan kajian IESR tahun 2021, potensi teknis energi surya di Sumatera mencapai 441,15 Giga watt(GW), sedangkan potensi seluruh Provinsi di Indonesia sebesar 7.714,6 GW.
 
Dengan skenario tertinggi, potensi ini dapat dikembangkan secara optimal untuk penyediaan energi bersih bagi wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.
 
"PLTS Jakabaring menjadi salah satu percontohan di mana pembangkit listrik energi terbarukan dalam skala kecil dapat dikembangkan dengan skema pembiayaan yang kreatif," katanya.

Baca juga: PLTS Jakabaring pasok energi bersih untuk Asian Games 2018
 
Ia menambahkan Perpres No. 112/2022 tentang percepatan pengembangan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik perlu terus didorong agar dapat membuat harga pembelian energi terbarukan skala kecil lebih menarik.
 
Manager Operasi PT SEG Ali Kartili mengatakan bahwa PLTS yang dimiliki PT SEG sebanyak 5.228 buah dan bisa menampung daya listrik sebanyak 2 Mega Watt (MW) dengan pemanfaatan produksi sebesar 1,6 MW.
 
PLTS yang tersusun di atas lahan seluas 2,5 hektare itu, produksi yang dihasilkan sepenuhnya disalurkan ke PLN untuk pemanfaatan nya.
 
Ia menambahkan PLTS Jakabaring itu dibuat pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2018 untuk menopang perhelatan Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan.
 
Hingga kini PLTS itu terus menghasilkan produksi listrik demi mendukung jalannya program pusat yakni zero emisi tahun 2060.
 
 
Baca juga: Gubernur resmikan PLTS Jakabaring untuk Asian Games 2018
 

Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024