Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo soal tantangan global kepada prajurit insan dirgantara saat membuka Rapat Pimpinan TNI AU Tahun 2024 di Gedung Puri Ardhya Garini, Jakarta, Kamis.

“Sebagaimana disampaikan presiden pada Rapim TNI-Polri kemarin bahwa saat ini kita menghadapi tantangan global yang sangat kompleks; diwarnai dengan geopolitik dunia yang sulit dikalkulasi; kelangkaan pangan akibat perubahan iklim; hingga berdampak pada negara-negara maju yang berpotensi jatuh ke dalam jurang resesi,” ucap Fadjar.

Menurut dia, Indonesia patut bersyukur karena di tengah dinamika kondisi global tersebut, perekonomian negara masih berada dalam kondisi kokoh.

“Bahkan tercatat sebagai tiga besar ekonomi dalam G20, dengan angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 sebesar 5,05 persen, serta inflasi yang terkendali di angka 2,57 persen,” tuturnya.

Fadjar menyebut kondisi ekonomi yang terbilang kokoh itu tidak terlepas dari faktor stabilitas pertahanan dan keamanan dalam negeri. Sebab itu, dia berpesan kepada prajurit TNI AU agar mempertahankan stabilitas yang ada.

“Stabilitas pertahanan dan keamanan di dalam negeri yang dapat terus kita pertahankan melalui sinergi TNI-Polri dan dengan mengesampingkan ego sektoral,” ucap KSAU.

Rapim TNI AU Tahun 2024 mengambil tema TNI Sebagai Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan, Siap Mewujudkan Pertahanan Udara yang Tangguh dalam Rangka Mengamankan Wilayah Udara Nasional untuk Indonesia Maju. Rapim dihadiri oleh perwira TNI AU, baik secara luring maupun daring.

Sebelumnya, dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2), Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

“Patut kita syukuri alhamdulillah di tengah krisis dunia yang bertubi-tubi, ketidakpastian ekonomi yang sulit dikalkulasi, perekonomian kita cukup kokoh dan kalau di G20 masuk tiga besar ekonomi yang kondisi growth dan pertumbuhan ekonominya baik,” kata Jokowi.

Jokowi memaparkan bahwa ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh 5,05 persen, dengan inflasi yang terkendali di angka 2,57 persen. Tingkat kemiskinan Indonesia turun di angka 9,36 persen, tingkat pengangguran turun di angka 5,32 persen, dan rasio gini juga turun di angka 0,388 persen.

“Meskipun kalau melihat angka-angka baik, saya terus mengingatkan kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada karena ke depan, kompetisi global itu semakin kompleks, semakin tidak jelas arahnya ke mana,” kata Jokowi.

Baca juga: KSAU: akan ada 25 radar baru untuk perkuat ketahanan udara Indonesia

Baca juga: KSAU: TNI sudah amati perkembangan AI untuk pertahanan negara

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024