Jakarta (ANTARA) - Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) mengadakan penelitian tentang ojek dalam jaringan (daring) yang bertujuan meningkatkan standar keamanan transportasi roda dua tersebut.

Penelitian bertajuk “Gambaran Kekerasan Seksual dan Faktor-Faktor Risiko yang Berpotensi Menimbulkan Tindakan Pelecehan Dan/Atau Kekerasan Non-Seksual Maupun Seksual Pada Pemberi Jasa (Mitra) Aplikasi Transportasi Dalam Jaringan (Daring)” dari Fakultas Psikologi UI tersebut akan berlangsung selama enam bulan dan melibatkan ribuan pengemudi ojek daring di lima kota di Indonesia. UI bermitra dengan platform ride-hailing (berbagi tumpangan) Grab untuk penelitian tentang ojek daring tersebut. 

“Kerja sama ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penelitian, pendidikan, serta pengabdian masyarakat," kata Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dr. Bagus Takwin, M.Hum, Psikolog, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis. 

Baca juga: Survei IDEAS: 68 persen ojek daring bekerja hingga 16 Jam per hari

Bagus mengatakan mereka mendukung upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman baik bagi konsumen, masyarakat maupun mitra ojek daring.

"Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pengguna layanan transportasi online," kata Bagus.

Kolaborasi antara dunia akademik dengan industri tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama penelitian antara kedua belah pihak di kampus UI Depok, Jawa Barat. Hasil riset diharapkan bisa berkontribusi terhadap standar baru proses rekrutmen mitra ojek daring dan meningkatkan standar keamanan ojek daring.

Baca juga: Ditjen Hubdat menekankan aspek keselamatan bagi mitra ojek daring

Direktur Kepercayaan dan Keamanan dan GrabSupport Grab Indonesia Radhi Juniantino mengatakan penelitian bersama Fakultas Psikologi UI itu diharapkan bisa memberikan pemahaman yang komprehensif tentang faktor psikologis yang bisa memicu pelecehan, baik seksual maupun nonseksual, oleh pengemudi ojek daring sehingga perusahaan bisa melakukan pencegahan yang efektif.

Radhi juga menegaskan mereka menerapkan prinsip zero tolerance (tidak menoleransi) untuk segala bentuk pelecehan dan kekerasan. 

Baca juga: Aplikator ojek online usulkan punya wadah seperti Organda

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024