Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan kinerja industri manufaktur Indonesia tetap dalam level yang ekspansif meski di tengah resesi global.

Hal itu dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri manufaktur Indonesia yang mencapai 3,44 persen dalam periode 2014-2022.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis mengatakan pertumbuhan tersebut terjadi di tengah gejolak geopolitik global, pemulihan ekonomi dunia setelah pandemi, serta resesi beberapa negara yang memiliki perekonomian yang kuat.

"PDB industri manufaktur Indonesia mencapai 3,44 persen dalam periode 2014-2022, lebih tinggi dari pertumbuhan manufaktur dunia maupun OECD dan kontribusi industri manufaktur sebesar 19,9 persen," katanya.

Dirinya mengatakan merujuk data UNStats, nilai tambah industri pengolahan (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia pada tahun 2021 mencapai 288 miliar dolar AS, sehingga hal ini membuat industri manufaktur di tanah air menjadi salah satu roda penggerak manufaktur dunia.

Selain itu penguatan sektor industri Indonesia di tengah resesi global juga terlihat dari kinerja ekspor produk sektor nonmigas yang menyumbang 72,24 persen dari total ekspor nasional di tahun lalu.

Febri menilai peningkatan yang ekspansif ini secara kumulatif memberikan nilai besar investasi sektor tersebut, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap keuangan negara lebih dari Rp3 triliun selama satu dekade terakhir, serta secara langsung turut memberikan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 19,29 juta orang.

Adapun sebelumnya dirinya mengatakan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di bulan Februari 2024 terus mengalami penguatan ke angka 52,56 poin atau naik sebanyak 0,21 poin dari bulan sebelumnya yang di angka 52,35.

Peningkatan ini karena seluruh komponen IKI yakni variabel pesanan baru, produksi, dan persediaan produk mengalami ekspansi di bulan ini masing-masing sebesar 53,14; 50,45, dan 54,28.

"Ekspansi pada variabel pesanan baru meningkat karena peningkatan pesanan domestik dan luar negeri, pengadaan barang dan jasa, dan penjualan retail," katanya.

Baca juga: Menperin: Transformasi digital naikkan daya saing industri manufaktur

Baca juga: Menperin: Industri manufaktur tetap dominasi capaian ekspor nasional

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024