Bursa kerja saat ini mencari para pekerja yang memiliki kompetensi atau keterampilan khusus, tidak hanya sekedar melihat ijazah
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta para alumni Program Kartu Prakerja untuk memanfaatkan kemampuan dan kompetensi yang sudah didapat dari pelatihan sebagai dasar untuk berkarya .

"Anda ini belajarnya memang tidak lama tetapi diharapkan dengan pengetahuan dan skill yang sudah diterima diharapkan Anda bisa berulang-ulang lagi. Karena lebih ke skill sebenarnya, karena itu nanti akan menjadi base kamu," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika menemui para alumni dalam Temu Alumni Prakerja di Medan, Sumatera Utara pada Kamis malam.

Baca juga: Wamenaker minta pengembangan potensi generasi muda terus dilakukan

Dia menekankan, bursa kerja saat ini mencari para pekerja yang memiliki kompetensi atau keterampilan khusus, tidak hanya sekedar melihat ijazah.

Tidak hanya dalam pekerjaan tradisional, para pencari kerja juga dapat melebarkan sayap ke sektor-sektor yang kini semakin berkembang termasuk smart farming atau sistem pertanian pintar.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Cipta Kerja itu juga menyoroti para alumni memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang, ditopang dengan digitalisasi yang terjadi saat ini dan membuka akses ilmu pengetahuan.

"Jadi kamu tidak perlu lagi minder buat begini begitu, tidak perlu lagi seperti itu. Apalagi dengan kondisi politik demokrasi Indonesia yang ada semua bisa menjadi apapun, kapanpun, di manapun," katanya.

Baca juga: BGP Papua Barat optimalkan pemanfaatan Awan Penggerak bagi guru 3T

Untuk itu dia meminta para alumni untuk menginformasikan terkait Program Kartu Prakerja kepada berbagai kelompok lain agar mereka juga merasakan manfaat yang sudah dinikmati para alumni.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun ini untuk mendukung upaya peningkatan kompetensi agar semakin relevan dengan kebutuhan industri. Pendaftaran tahun ini sudah dibuka pada 23 Februari untuk Gelombang ke-63.

Untuk 2024 sendiri ditargetkan 1,148 juta peserta yang akan merasakan nilai manfaat Rp4,2 juta per orang, dibagi Rp3,5 juta untuk dana pelatihan, Rp600 ribu insentif dan Rp100 ribu setelah mengisi survei.

Baca juga: Pekerja informal Kaltim didorong miliki sertifikasi kompetensi

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024