Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta para pemuda untuk terjun ke sektor pertanian terutama demi mendorong berkembangnya smart farming atau pertanian pintar yang memanfaatkan perkembangan teknologi.

Dalam acara Temu Alumni Prakerja di Medan, Sumatera Utara, Kamis, Moeldoko menggambarkan smart farming dapat dilakukan memanfaatkan perkembangan kecerdasan buatan atau artificial inteligence untuk manajemen pertanian.

"Saya kemarin berbicara di FAO tentang smart farming bagaimana ada transformasi sektor pertanian kepada anak-anak muda. Karena dunia sekarang menghadapi situasi yang sama di mana dunia pertanian itu diilustrasikan dihuni oleh orang-orang tua," kata Moeldoko, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Cipta Kerja.

Dia menyoroti, berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2023, sekitar 58 persen tenaga kerja pertanian berumur 45 tahun ke atas. Sensus Pertanian 2023 tahap 1 menemukan peningkatan proporsi pengelola Usaha Pertanian Perorangan berumur di atas 55 tahun, sementara petani di bawah usia 44 tahun turun jika dibanding survei serupa pada 2013.

Selain itu, mayoritas sektor pertanian dikelola dengan cara-cara kuno dan konvensional dengan alat-alat yang seadanya. Hal itu juga diiringi dengan penyusutan lahan pertanian sekitar 120 ribu hektare per tahun.

"Ada situasi yang paradoks satu sisi masyarakat Indonesia bertumbuh jumlahnya, populasinya. Pada sisi yang lain tanahnya menyusut dan semakin rusak, bisa dibayangkan kalau tidak terjadi transformasi di sektor pertanian oleh anak-anak muda, terus gimana kita memenuhi makanan kita yang sekarang ini 2,5 juta ton dalam satu bulan," ujarnya.

Melihat kenyataan tersebut, Moeldoko meminta agar sektor pertanian ke depan dikelola oleh anak-anak muda dengan alat-alat modern dan cara-cara yang modern pula.

"Karena dengan ruang yang semakin sempit harus dikelola dengan pendekatan modern sehingga intensifikasi akan menghasilkan yang lebih besar," demikian Moeldoko.

Baca juga: Moeldoko minta alumni Prakerja manfaatkan kompetensi yang didapat

Baca juga: RI tekankan pentingnya teknologi guna jaga ketahanan pangan 


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024