Jakarta (ANTARA News) - Chairun Nisa, tersangka penerima suap kasus sengketa pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah hanya bisa menangis saat ditanya perihal uang yang ia bawa ke rumah Ketua non-aktif Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar itu masih tampak terpukul. Dengan menggunakan baju tahanan KPK, ia keluar dari Gedung KPK, Jumat sekitar pukul 21.05 WIB usai menjalani pemeriksaan sejak pukul 16.00 WIB. Ia hanya bungkam saat diberondong pertanyaan oleh wartawan sambil tergesa-gesa masuk ke mobil tahanan.

Ketika hendak masuh Rutan KPK, ia kembali ditanya. Chairun Nisa lalu menunduk kemudian meneteskan air mata.

Sebelumnya, pada Kamis (3/10) saat ia baru selesai menjalani pemeriksaan 1X24 jam di Gedung KPK hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, perempuan berjilbab itu juga tak kuasa menahan air matanya.

Bahkan saat itu, Chairun Nisa tampak ketakutan melihat rombongan wartawan yang telah menunggunya saat dia hendak keluar dari Gedung KPK melalui pintu depan. Ia berhenti dan terus memeluk erat seorang pria berkemeja biru yang diduga suaminya dengan inisial M seraya menangis.

Chairun Nisa diciduk KPK pada Rabu (2/10) malam di kediaman Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar di kompleks Widya Chandra III No 7 Jakarta Selatan.(*)

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013