Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, yakni sebesar 7,15 persen
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2024 Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) umum nasional sebesar 118,60 naik 3,23 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebagian besar disumbang oleh sektor pertanian.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan nilai tersebut naik dibanding dengan Februari 2023 yang sebesar 114,89.

"Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, yakni sebesar 7,15 persen. Sektor industri naik sebesar 2,38 persen dan sektor pertambangan dan penggalian naik sebesar 0,61 persen terhadap Februari 2023," kata Habibullah di Jakarta, Jumat.

Perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) Februari 2024 sebesar 0,73 persen dan perubahan IHPB tahun kalender (y-to-d) sebesar 0,97 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara tahun ke tahun (y-on-y) pada Februari 2024 antara lain beras, rokok kretek filter, jahe, padi dan jagung.

Baca juga: BPS: Kunjungan wisman Januari 2024 tertinggi dalam 4 tahun

Baca juga: BPS catat produksi beras nasional turun 440 ribu ton


Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga bulan ke bulan (m-to-m) Februari 2024 antara lain beras, rokok kretek filter, cabai merah, padi dan jagung.

Habibullah mengatakan sektor industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB tahun ke tahun, yaitu sebesar 1,93 persen di Februari 2024.

Adapun sektor pertanian menyumbang andil y-on-y sebesar 1,29 persen dan sektor pertambangan dan penggalian menyumbang andil y-on-y sebesar 0,01 persen.

BPS juga mencatat, IHPB kelompok bahan bangunan/konstruksi secara tahun ke tahun pada Februari 2024 sebesar 0,16 persen terhadap Februari 2023. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pasir, batu fondasi bangunan dan batu split.

Sementara itu, Indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen, dari 180,83 pada Desember 2023 menjadi 181,20 pada Januari 2024.

"Kelompok barang ekspor naik sebesar 0,84 persen, sedangkan kelompok barang impor turun sebesar 0,62 persen dari bulan sebelumnya," kata Habibullah.

Kelompok barang ekspor merupakan penyumbang andil inflasi pada IHPI sebesar 0,47 persen, sedangkan kelompok barang impor menyumbang andil deflasi sebesar 0,27 persen.

IHPI tahun kalender (y-to-d) Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen dan IHPI tahun ke tahun (y-on-y) Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,22 persen.

Baca juga: BPS: Inflasi tahunan capai 2,75 persen pada Februari

Baca juga: BPS: Ekonomi RI alami inflasi 0,37 persen pada Februari 2024

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024