Tangerang (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) meminta sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa dilibatkan pada rencana program makan siang gratis oleh pemerintah yang akan datang.

"Bagusnya kalau memang program makan gratis itu harusnya melibatkan para pelaku UMKM," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki di Tangerang, Jumat.

Ia mengatakan, pentingnya melibatkan sektor UMKM lokal dalam rancangan program baru yang diusung oleh pemerintah yang akan datang itu dapat berdampak terhadap omzet mereka.

"Kalau tidak (dilibatkan) nanti turun omzet UMKM tersebut," ucapnya.

Dia mengaku, jika saat ini pemerintah belum membahas secara teknis terkait program makan siang gratis yang menjadi salah satu program unggulan dari pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ia juga menyebutkan, dalam sidang kabinet pada Senin lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk mengakomodasi janji-janji politik.

"Untuk teknis belum, nanti pasti akan ada pembahasan teknisnya," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat mulai mendiskusikan anggaran program makan siang gratis pada pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di rapat kabinet.

Namun, dari hasil rapat tersebut belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.

Namun, hingga sejauh ini, pemerintah baru memutuskan untuk membahas program tersebut dalam KEM-PPKF 2025.

Melihat kesiapan anggaran untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah juga telah melakukan simulasi penerapan program makan siang gratis untuk pelajar ditingkat pendidikan dasar hingga menengah yang berlangsung di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang pada Kamis (29/02).

Pada agenda simulasi tersebut, dipantau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) RI Airlangga Hartarto.

Dari hasil peninjauannya, Airlangga melihat sistem pembagian makanan sehat bagi pelajar ini dinilai cukup baik. Setiap paket makanan yang disediakan tersebut memiliki kandungan gizi yang cukup, baik kalori maupun protein.

Semua menu yang terdiri dari nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado dihargai Rp15 ribu per porsi.

Dengan adanya program makan siang gratis ini dinilai akan berdampak pada banyak sektor, seperti sektor kesehatan dan sektor UMKM lokal, dimana daya beli masyarakat nantinya akan meningkat jika dilakukan dengan baik.

Selain itu, program tersebut juga akan memenuhi asupan gizi anak menjadi seimbang hingga dapat mencegah dan menekan kasus stunting di Indonesia.

"Jadi kita melihat simulasinya bagaimana ini bisa dilaksanakan di sekolah, kemudian bagaimana ini bisa melibatkan pelaku UMKM disekitar dengan gizi yang terjaga dan higienis," ujarnya.

Ia mengungkapkan, simulasi program makan siang gratis yang dilangsungkan di sekolah negeri di daerah Kabupaten Tangerang ini akan menjadi pilot project atau percontohan bagi daerah lain apabila program tersebut sudah terealisasikan.

"Karena sekolah ini volentir, jadi kita membuka siapa saja yang membuka volentir ini. Jadi pak bupati menyiapkan tiga tipe sekolah yang ada disini, yaitu perkotaan pedesaan dan pesisir," ujarnya.


Baca juga: Gibran sebut program makan siang gratis baru uji coba

Baca juga: Pemkab Tangerang libatkan UMKM dalam program Makan Gratis

 

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024