Palembang (ANTARA) - Panitia Ziarah Kubro Palembang mengagendakan tiga kegiatan selama tiga hari berturut turut untuk menyemarakkan kegiatan ziarah yang merupakan tradisi tahunan 10 hari menjelang bulan suci Ramadhan sekaligus simbol penghormatan kepada ulama di Ibu kota Sumatera Selatan itu pada 1 - 3 Maret 2024.

"Kegiatan ziarah kubro dimulai pada hari ini diawali ziarah ke makam Al-Habib Aqil Bin Yahya dan Gubah Al-Habib Ahmad bin Syech Bin Shabab," kata Ketua Pelaksana Ziarah Kubro, Habib Abdulrrahman bin Hasan Alhabsy, di Palembang, Jumat.

Kegiatan tersebut diawali dari Masjid Darul Muttaqin Pasar Kuto Palembang dan dilanjutkan dengan arak-arakan diiringi musik marawis dan gambus.

Arak-arakan yang diikuti ribuan peziarah itu berjalan kaki sekitar 550 meter dari Masjid Darul Muttaqin menuju pemakaman Al-Habib Aqil Bin Yahya dan Al-Habib Ahmad Bin Syeh Shahab yang berada di kawasan 8 Ilir Jalan dr. M Isa Palembang sambil melantunkan yasinan dan tahlilan.

Kegiatan yang masuk kalender tahunan pariwisata Sumsel itu tidak hanya diikuti warga Kota Palembang dan daerah sekitar Sumsel, tetapi juga dari sejumlah daerah di tanah air seperti Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Surabaya, bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Yaman.

Rangkaian ziarah kubro yang dilaksanakan selama tiga hari itu dilanjutkan pada hari kedua, Sabtu (2/3), dengan ziarah ke kompleks pemakaman di kawasan Seberang Ulu II, Telaga Naga Swidak dan Kampung Assegaf.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat fasilitasi tradisi 'Dodol Bergema'

Baca juga: Bangka Tengah lestarikan tradisi "ruah kubur"


Para peziarah berkumpul di Karang Panjang menuju ke pemakaman Auliya dan Habaib Telaga Swidak 14 Ulu. Kemudian ke pemakaman Habaib Baabussalam di Kompleks Assegaff kawasan 16 Ulu Palembang dan Haul Dzurriah Habib Alwi Assegaf.

Puncak tradisi ziarah kubro hari ketiga, Ahad (3/3), dipusatkan di pemakaman Kawah Tekurep dan di Kompleks Makam Kambang Koci Boombaru Kawasan 3 Ilir.

Di lokasi kegiatan yang berada di area pelabuhan peti kemas Pelido II Palembang, peziarah bisa memanjatkan doa untuk ulama yang telah tiada dan mendengar ceramah agama, jelas Ketua Pelaksana Ziarah Kubro Habib Abdulrrahman.

Kepala Dinas Kebudayaan dari Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan pihaknya mengapresiasi panitia ziarah kubro yang tidak pernah absen menyelenggarakan tradisi tersebut.

Tradisi menyambut datangnya bulan puasa Ramadhan itu perlu didukung dan dijaga agar tetap berlangsung setiap tahun dengan kualitas yang semakin baik, sehingga bisa menjadi daya tarik banyak wisatawan berkunjung ke daerah ini, katanya.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat ajak warga ramaikan tradisi Ceriak Nerang

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat gelar kegiatan "maapam" upaya lestarikan tradisi

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024