Berlin (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Jumat, mendesak penjelasan dari Israel setelah militer Israel menembaki warga sipil Palestina yang berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan di Gaza.

"Orang-orang hendak mengambil pasokan bantuan untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka dan meninggal. Saya terkejut dengan laporan dari Gaza," kata Baerbock dalam sebuah pernyataan.

"Tentara Israel harus menyelidiki sepenuhnya bagaimana kepanikan massal dan penembakan bisa terjadi. Saya turut berduka untuk keluarga para korban," tambahnya.

Pada Kamis (29/2), sedikitnya 112 warga Palestina tewas dan 760 lainnya terluka ketika pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang menunggu bantuan kemanusiaan di selatan Kota Gaza, kata Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut.

Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa warga Palestina mendekati pos pemeriksaan militer yang mengawasi masuknya truk bantuan ketika tentara melepaskan tembakan peringatan dan menembak ke kaki warga Palestina yang terus bergerak ke arah pasukan.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang. Sedikitnya 30.035 warga Palestina telah tewas dan 70.457 orang lainnya terluka dalam serangan Israel.

Pemerintah Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza yang menyebabkan penduduknya, terutama penduduk Gaza utara, berada dalam kondisi hampir kelaparan.

Israel telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.

Keputusan sementara Mahkamah Internasional pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Lebih dari 100 warga Gaza tewas diserang Israel saat tunggu bantuan
Baca juga: Pembantaian terkait bantuan Gaza tanda Israel enggan capai perdamaian

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024