New York (ANTARA News) - Komplotan tersangka perencana tindakan teroris di London, Inggris, merencanakan menggunakan cairan bahan peledak yang disembunyikan di dalam botol minuman olahraga, yang ledakannya dapat dipicu melalui cahaya lampu kilat kamera sekali pakai, dengan tujuan meledakkan sembilan maskapai penerbangan komersial. Menurut laporan ABC News dalam situsnya, komplotan tersebut merencanakan untuk membawa botol-botol minuman tertutup segel tersebut dan seolah-olah terisi minuman asli, namun sebelumnya telah dicampur dengan bahan peledak cair. Para tersangka meyakini hal tersebut akan menjamin keamanan mereka melewati petugas keamanan Bandara Heathrow, London, bahkan jika mereka diperintahkan untuk meneguk minuman tersebut untuk membuktikan minuman-minuman itu aman, demikian menurut sebuah sumber seperti dilansir Kyodo. Para ahli mengatakan bahwa terdapat sejumlah bahan peledak buatan rumahan atau yang dapat dimodifikasi dengan mudah yang memiliki cukup kekuatan untuk merusakkan atau menghancurkan sebuah pesawat jet. Sumber penegak hukum di luar AS menyodorkan ABC News dengan nama-nama tiga tersangka yang tertangkap, yang diyakini menjadi pemain kunci dalam rencana peledakan tersebut, yakni Rashid Rauf, Mohamed al-Ghadra dan Ahmed Al-Khan. Salah seorang tersangka yang tertangkap itu adalah seorang wanita. Di London, polisi mengatakan bahwa jumlah orang yang telah ditangkap di Inggris terkait dengan rencana peledakan beberapa pesawat tersebut mencapai 24 orang. ABC News mengutip para pejabat AS melaporkan 22 dari mereka diyakini merupakan turunan Pakistan, seorang Bangladesh dan seorang lainnya turunan Iran. Sementara itu, suratkabar Inggris The Guardian melaporkan bahwa sebuah pesan dari Pakistan yang berhasil dicegat pihak intelijen Inggris telah mengatakan pada para pembom tersebut untuk "pergi sekarang" yang telah memicu penangkapan para tersangka tersebut. Dikatakan bahwa para tersangka sedang mencoba meledakkan 12 pesawat jet di atas udara lima kota besar AS yakni New York, Washington, San Fransisco, Boston, dan Los Angeles. Menurut The Guardian, para tersangka berupaya menyamarkan bahan peledak cair pada botol minuman ringan dan membawa mereka dalam tas tangan ke pesawat yang akan berangkat dari Bandara Heathrow, London, Inggris menuju AS. Berbeda dengan laporan situs ABC News, Guardian menyebutkan bahwa para tersangka merencanakan untuk mencampurkan bahan peledak cair serta meledakkannya dengan menggunakan alat pemicu beraliran listrik dari sebuah alat komunikasi iPod di tengah penerbangan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006