Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan komitmennya untuk membangun Kudus sebagai kabupaten yang ramah bagi penyandang disabilitas atau difabel.

"Tentunya komitmen Pemkab Kudus menjadi kabupaten ramah disabilitas bukan hanya sekadar jargon, tetapi akan kami optimalkan agar diimplementasikan secara nyata di ruang publik," kata Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie di Kudus, Senin.

Secara aturan, kata dia, sudah ada, tetapi perlu komitmen untuk mendorong agar terlaksana di berbagai level, baik pelayanan publik, industri, dan beberapa aspek lainnya.

Ia mengungkapkan bahwa komitmen untuk mendorong Kudus menjadi kabupaten ramah disabilitas ini merupakan upaya untuk meneruskan program-program dari pemimpin sebelumnya. Bahwa, secara fondasi dari sisi aturan dan program, sudah ada pada beberapa tahun sebelumnya dan sekarang bisa dilanjutkan serta difokuskan agar tepat sasaran.

"Kami segera berkoordinasi dengan OPD dan jajaran terkait tentang bagaimana mengimplementasikan hal ini," ujarnya.

Apalagi, kata dia, sebelumnya sudah ada sebagian dari program Pemkab Kudus juga memberikan ruang bagi hak-hak dasar para penyandang disabilitas.

Baca juga: Bergerak bersama wujudkan Jakarta yang ramah disabilitas

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Lingkungan ramah disabilitas harus diimplementasikan


Untuk itu, imbuh dia, pihaknya ingin agar semua OPD dan jajaran terkait, juga mengimplementasikan program-program yang memberikan kenyamanan bagi mereka, baik dari sisi infrastruktur publik, maupun pelayanan terkait.

"Hal ini dalam rangka kemanusiaan. Kami akan berupaya mendorong kebijakan-kebijakan yang memberikan kemaslahatan publik. Nantinya akan kami tinjau untuk program-program terkait, dan memberikan penekanan eksekusi program untuk ramah disabilitas," ujarnya.

Sebelumnya, Pj Bupati Kudus bertemu dengan puluhan anggota Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Dalam pertemuan itu Hasan Chabibie juga memberikan pemahaman tentang bagaimana semangat hidup bisa dibangun. Keterbatasan bukanlah hal yang harus dijalani dengan kecewa, tetapi bisa dijadikan sarana agar lebih bersemangat, kreatif, dan mandiri dalam menjalani kehidupan.

Anjas Pramono, perwakilan FKDK mengaku berterima kasih atas kehadiran Pj Bupati Kudus karena acara rutin yang digelar FKDK bisa dihadiri pejabat tinggi di Kudus baru yang pertama, sehingga anggota FKDK mendapat kesempatan menyalurkan aspirasi.

Baca juga: KND berharap dilibatkan OIKN guna pastikan IKN ramah disabilitas

Baca juga: KND: Pembangunan ramah disabilitas perlu kolaborasi lintas sektoral 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024