Alhamdulillah, hari ini kami sudah serah terima dokumen terkait dengan pengerjaan kantor ini.
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah pusat melalui Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Prasarana Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan rekonstruksi gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021, kepada Pemprov Sulbar.

"Alhamdulillah, hari ini kami sudah serah terima dokumen terkait dengan pengerjaan kantor ini," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, pada penyerahan gedung Kantor Gubernur Sulbar, di Mamuju, Senin.

Setelah serah terima itu, kata Muhammad Idris, pihaknya segera mengagendakan "soft launching" untuk pengoperasian Kantor Gubernur Sulbar.

"Jadi, semua aspek sudah kami terima secara resmi, tinggal penggunaannya ini kami mulai dari 'soft launching' nanti, menunggu waktu yang ditentukan oleh pak Gubernur," ujar Muhammad Idris.

Makna dari serah terima tersebut menurut Muhammad Idris bahwa pekerjaan gedung Kantor Gubernur Sulbar sudah selesai secara fisik.

Namun, katanya lagi, masih ada sejumlah catatan perbaikan yang nanti akan diselesaikan sebelum masa pemeliharaan berakhir.

"Catatan-catatan penting itu, misalnya ada keretakan kaca, toilet yang finishingnya belum bagus, bahkan ada ketidakberfungsian sistem, baik kontrol AC, CCTV maupun panel listrik. Itu semua adalah catatan-catatan yang ada di dalam lampiran dari penandatanganan tadi," kata Muhammad Idris.

Kantor Gubernur Sulbar, kata Sekda, merupakan gedung pemerintahan pertama yang dirancang secara modern yang memadukan konsep "green building" (bangunan hijau) dengan "smart office" (kantor cerdas).

"Ini kantor pemerintah yang kami rancang modern di Sulbar. Ini menjadi prototipe bangunan hijau yang substansinya adalah lingkungan. Kemudian ini juga kantor cerdas. Kami ingin menjadikan praktik kantor modern, kami akan selesaikan atau kami kembangkan di sini," ujar Muhammad Idris.

Dengan konsep kantor cerdas, katanya pula, cara berpikir para pegawai dan pimpinan yang ada di lingkup Pemprov Sulbar akan mengalami pergeseran. Karena, menurutnya lagi, konsep kantor modern yang dirancang berbeda dengan kantor tradisional yang kubikasi.

"Ini semuanya serba terbuka dan tidak ada cara-cara kerja yang tradisional yang menyimpan data di meja. Bahkan tidak ada meja pribadi di dalam ruangan itu, kecuali pimpinan. Itu kira-kira kami kembangkan di kantor ini," kata Muhammad Idris.

Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene pada 15 Januari 2021, mengakibatkan ratusan bangunan milik warga roboh, termasuk sejumlah kantor pemerintah.

Gempa tersebut juga mengakibatkan sebanyak 105 warga meninggal dunia, 666 luka sedang/berat, dan 2.703 orang mengalami luka ringan.
Baca juga: Sulbar kaji pembangunan Kantor Gubernur yang ambruk akibat gempa
Baca juga: Kantor Gubernur Sulbar yang hancur akibat gempa ditinjau Presiden

Pewarta: Amirullah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024