Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) pada Selasa meluncurkan uang kertas 100 dolar baru dengan sentuhan warna baru serta fitur-fitur khusus untuk mencegah pemalsuan.

Dalam pembuatan ulang pertamanya sejak 1996, uang kertas 100 dolar AS yang mengambil peran kunci dalam transaksi tunai di seluruh dunia tetap mempertahankan penampilan tradisional dari mata uang AS dengan potret negarawan Benjamin Franklin pada bagian depan dan gambar Philadelphia Independence Hall di bagian belakang.

Tetapi mata uang baru itu menambahkan "100" kekuningan di salah satu sudut dan di samping Franklin, pena cokelat dan tinta berwarna perunggu yang di dalamnya memuat gambar lonceng yang bisa berubah warna dari coklat gelap menjadi hijau, tergantung pada sudut pandangnya.

Pita pengaman biru secara vertikal melalui bagian tengah uang kertas yang menunjukkan gambar lonceng dan angka 100.

Jika digerakkan ke depan-belakang, gambar lonceng dan angka 100 tampak bergerak dari sisi ke sisi. Saat digerak-gerakkan ke sisi-sisi, gambar tersebut tampak bergerak ke atas dan bawah.

Desain baru dibuat terutama untuk melawan pemalsuan yang kian canggih, kata Sonja Danburg, manajer program yang bertanggung jawab atas edukasi mata uang di Federal Reserve kepada AFP.

"Ini uang kertas bank kami yang paling global. Antara setengah hingga dua pertiga di antaranya beredar di luar Amerika Serikat, dan juga denominasi dolar AS di luar Amerika Serikat yang paling banyak dipalsu," katanya.

"Kami ingin berada di depan ancaman pemalsuan, kami ingin melindungi masyarakat."

Uang kertas baru diperkenalkan di jalan-jalan di Amerika Serikat pada Selasa, dan akan memerlukan waktu beberapa hari sebelum bank mengirimkannya ke kantor-kantor cabang dan mitranya di seluruh dunia.

Dengan sekitar 900 miliar dolar AS uang kertas 100 dolar AS lama masih di pasar, dan sebagian besar di luar negeri, Danburg mengatakan, uang kertas 100 dolar AS yang lama tetap berlaku tanpa batas waktu.

(Uu.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013