Sekretaris jenderal sekali lagi menekankan pentingnya protes damai, dihormatinya kebebasan berkumpul dan komitmen bagi non-kekerasan
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (7/10), mengutuk kerusuhan di Mesir, termasuk bentrokan di Ibu Kotanya, Kairo, dan serangan terhadap instalasi dan personel militer di seluruh negeri itu.

"Sekretaris Jenderal dengan keras mengutuk kerusuhan kemarin di Mesir, tempat lebih dari 50 orang tewas dalam berbagai bentrokan," kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban.

Sedikitnya 51 orang tewas dan sebanyak 270 orang lagi cedera dalam bentrokan di Mesir pada Minggu (6/10), yang terjadi antara pasukan keamanan dan pendukung Ikhwanul Muslimin selama peringatan ke-40 Perang 6 Oktober melawan Israel.

Ban menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan harapannya bagi kesembuhan cepat dan penuh mereka yang cedera, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Pemimpin PBB tersebut juga menggarisbawahi perlunya bagi penyertaan politik, dihormatinya hak asasi manusia dan peraturan sebagai dasar bagi peralihan demokratis secara damai di Mesir.

Ia mengatakan, "Semua ini adalah prinsip yang sama dengan komitmen yang telah disampaikan oleh Pemerintah Mesir sendiri pada peta jalan yang mereka ajukan."

"Sekretaris jenderal juga dengan keras mengutuk serangan hari ini terhadap instalasi dan personel militer, yang dilaporkan menewaskan delapan orang dan melukai banyak orang lagi," kata pernyataan itu.

Pada Senin (7/10), lima personel militer tewas, ketika beberapa orang yang tak dikenal menyerang satu patroli militer di dekat Kota Ismailiya, sementara dua orang lagi tewas dan 48 orang cedera ketika satu mobil meledak di luar markas di Kota Toor, bagian selatan Sinai, Mesir.

Masih pada Senin, beberapa pria bertopeng menembakkan granat berpeluncur roket ke kompleks utama komunikasi di Kabupaten Maady di Kairo, demikian beberapa laporan.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013