Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi media di Maladewa
Male (ANTARA News) - Pria-pria tak dikenal dengan menggunakan penutup wajah, Senin, menyerang dan membakar televisi swasta di Maladewa yang mendukung pemimpin yang digulingkan Mohamed Nasheed, kata polisi di tengah aksi protes oleh partai Nasheed atas penangguhan pemilihan umum presiden.

Maladewa, negara tropis kepulauan di Samudera Hindia, membatalkan pemilihan umum presiden yang dijadwalkan dilakukan pada 28 September setelah Mahkamah Agung memerintahkan para pejabat untuk menundanya.

Nasheed telah memenangkan putaran pertama pada 7 September tetapi tidak mendapatkan cukup suara untuk kemenangan langsung.

Yamin Rasheed, pimpinan eksekutif Raajje TV, mengatakan pria bertopeng dengan senjata pisau memasuki gedung di pagi dini hari dan menyerang seorang penjaga, mendobrak pintu serta menuangkan bensin pada lantai stasiun televisi itu.

"Kemudian mereka membakarnya dan melarikan diri," kata Rasheed, sebagaimana dilaporkan Reuters.

"Kami hanya tinggal memiliki satu kamera, tapi kami bahkan tidak tahu apakah itu masih berfungsi. Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi media di Maladewa."

Partai Demokrat Maladewa Nasheed menggelar aksi unjuk rasa harian untuk memprotes keputusan Mahkamah Agung guna menunda pemilihan umum presiden putaran kedua meskipun Komisi Pemilihan Umum ingin tetap menggelar pemilihan umum sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

Nasheed, pemimpin pertama yang terpilih secara demokratis di Maladewa , dipaksa mengundurkan diri jabatannya tahun lalu karena keadaan yang tidak menguntungkan.

Para pendukungnya mengatakan dia digulingkan dalam kudeta. Juru bicara Kepolisian Hassan Haneef mengatakan polisi menyelidiki serangan terhadap stasiun televisi itu.

Maladewa mengadakan pemilihan umum bebas pertamanya di tahun 2008. Nasyid mengalahkan Maumoon Abdul Gayoom, yang telah berkuasa selama 30 tahun dan dituduh oleh lawannya dan kelompok hak asasi manusia internasional memerintah secara diktator.

Abdulla Yameen, saudara tiri penguasa lama Gayoom, berada di urutan kedua pemilihan umum pada 7 September dan akan menantang Nasheed dalam putaran kedua.


Penerjemah: GNC Aryani

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013