Guru besar merupakan gelar akademik tertinggi bagi seorang akademisi dosen, dan guru besar hari ini resmi dikukuhkan
Kendari (ANTARA) - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kamenag) Republik Indonesia Ahmad Zainul Hamdi mengukuhkan dua Guru Besar  Institut Agama IsIam Negeri (IAIN) Kendari dalam sidang senat terbuka, Selasa.

Dua guru besar yang dikukuhkan yakni Prof.Dr. Kamaruddin,S.Ag.,SH.,MH, Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Prof.Dr. Sitti Kuraedah,M.Ag, guru besar Ilmu Bahasa Arab

Baca juga: Profesor UMM: Indonesia harus miliki strategi merawat anak ruminansia

"Guru besar merupakan gelar akademik tertinggi bagi seorang akademisi dosen, dan guru besar hari ini resmi dikukuhkan," katanya.

Tugas seorang guru besar yaitu harus menunjukkan kualitasnya pada bidang akademik dengan membuat karya ilmiah, dan harus menjadi contoh bagi pendidik dosen lainnya.

Menurut dia, penambahan guru besar berarti konsekuensinya harus ada peningkatan mutu di kampus, seharusnya ada kenaikan sumber daya manusia di kalangan pendidikan dosen.

Baca juga: Guru besar Unja ciptakan teknologi penyedia air bersih lahan gambut

Karena tugas dari seorang dosen yaitu tri dharma  dengan melakukan aktivitas mengajar, meneliti, publikasi, dan pengabdian masyarakat.

"Jadi, semakin banyak guru besar mutu akademik juga akan terus meningkat. Semoga Kampus IAIN Kendari segara bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kendari.

Tidak kelah penting, kata dia, akreditasi prodi (program pendidikan) harus unggul karena dengan itu akan menjadi pintu gerbang juga untuk mendapatkan akreditasi unggul, harapnya.

Sementara itu Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag, mengatakan saat ini IAIN Kendari makin dekat dengan tujuannya yaitu bertransformasi menjadi UIN Kendari. Tinggal menunggu satu akreditasi unggul untuk merealisasikan tujuan tesebut.

"Dengan bertambahnya dua orang guru besar, bisa membantu kita mendukung pencapaian yang ada di Kampus IAIN Kendari." katanya.

Baca juga: Guru Besar UMJ ingatkan gerakan pro-khilafah masih eksis di Indonesia

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024