jumlah santunan yang dibayarkan Jasa Raharja pada tahun 2023 mencapai Rp3,08 miliar
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyampaikan bahwa kolaborasi yang terintegrasi dengan sejumlah pemangku kepentingan merupakan kunci keberhasilan dalam mempercepat proses pelayanan klaim santunan.

"Kenapa ini bisa dibuat sedemikian baik? Kolaborasi yang dilakukan dengan sangat baik bersama Korlantas, rumah sakit, pun dengan menggunakan Integrated Road Safety Management System (IRMS) maupun Daily Operational Reporting System (DORS) yang dimiliki oleh seluruh Polres dipastikan ini akan membuat perubahan," kata Rivan di Jakarta, Selasa.

Dia menyebutkan hingga periode Februari 2024, Jasa Raharja berhasil meningkatkan kecepatan pelayanan proses klaim santunan dengan rata-rata kecepatan penyerahan santunan meninggal dunia selama 1 hari 8 jam. Sedangkan kecepatan penyelesaian berkas adalah 8 menit 8 detik.

Rivan mengatakan perbaikan kecepatan dalam pelayanan santunan merupakan hasil dari transformasi yang sudah dilakukan Jasa Raharja dalam dua tahun berturut-turut.

Jasa Raharja juga telah mengeluarkan pedoman formularium dan standard penanganan cedera yang diakui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dijadikan acuan rumah sakit di Indonesia.

Baca juga: Kementerian BUMN sediakan 80 ribu kuota mudik gratis Lebaran 2024

Baca juga: Jasa Raharja beri ruang anak muda buat inovasi keselamatan lalu lintas


Melalui pelayanan Jasa Raharja, Rivan menegaskan bahwa peran negara hadir pada saat masyarakat mengalami kecelakaan lalu lintas.

Menurut data per Februari 2024, sebanyak 2.615 rumah sakit yang terdaftar di Kemenkes sudah bekerja sama dengan Jasa Raharja.

"Artinya ini (peningkatan pelayanan klaim) adalah perubahan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, bahwa masyarakat tidak perlu menanyakan di mana harus mendapatkan santunan. Kalau terpaksa mendapatkan kecelakaan, ketika hadir di rumah sakit, negara hadir melalui Jasa Raharja yang melayani," kata dia.

Menurut data perusahaan, jumlah santunan yang dibayarkan Jasa Raharja pada tahun 2023 mencapai Rp3,08 miliar. Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp2,95 miliar dan tahun 2021 sebesar Rp2,40 miliar.

Berdasarkan data lima tahun terakhir, jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang menggunakan sepeda motor mendominasi, yaitu sebesar 77,05 persen, dibandingkan korban dengan jenis kendaraan lainnya.

Dari segi usia, kelompok usia produktif dan pelajar mendominasi total jumlah korban kecelakaan masing-masing sebesar 40,18 persen dan 39,48 persen.

Rivan mengingatkan bahwa potensi bertambahnya insiden kecelakaan lalu lintas tidak bisa dihindari seiring dengan jumlah penduduk, tingkat kepemilikan kendaraan, serta fasilitas jalan tol dan jalan nasional yang bertumbuh di tahun 2023. Meski begitu, angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dapat diturunkan melalui pelayanan cepat yang diberikan oleh Jasa Raharja.

"Tahun 2023 saat mudik Lebaran, kecelakaan lalu lintas turun 18 persen dan tingkat fatalitas atau kematian turun 28 persen. Ini selalu menjadi patokan dan itu adalah termasuk penurunan yang terbesar dalam sejarah," kata dia.

Rivan mengatakan, pihaknya berharap pelayanan yang diberikan Jasa Raharja terus membaik dari tahun ke tahun. Jasa Raharja senantiasa memberikan rekomendasi kebijakan dan menyosialisasikan perubahan perilaku pada masyarakat demi meningkatkan keselamatan dalam berkendara. Apalagi jelang mudik Lebaran 2024, Jasa Raharja juga aktif dalam kegiatan penjagaan arus mudik (PAM).

Baca juga: Jasa Raharja santuni 152.243 korban kecelakaan sepanjang tahun 2023

Baca juga: Jasa Raharja menjamin korban kecelakaan KA di Bandung dapat santunan

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024