Kota Mojokerto (ANTARA) -
Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur memaksimalkan keberadaan sejumlah rumah pompa guna membantu menangani musibah banjir yang terjadi di wilayah kota itu.

Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro di Kota Mojokerto, Rabu, mengatakan sejumlah wilayah yang dilanda musibah banjir berada di Lingkungan Meri akibat meluapnya Sungai Sadar sehingga merendam ratusan rumah warga.

"Ada sejumlah titik yang memang terdampak akibat meluapnya Sungai Sadar. Sejumlah rumah warga terendam dan juga sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, masjid juga ada yang terendam banjir," kata Mas Pj, sapaan akrabnya.

Saat ini Mas Pj juga telah menginstruksikan kepada Dinas PU Kota Mojokerto untuk memastikan rumah pompa bisa bekerja 24 jam nonstop mengatasi genangan air di titik terdampak banjir.

"Kami juga telah mendata seluruh tanggul-tanggul penahan air yang bermasalah, serta mewajibkan seluruh kepala OPD, camat, dan lurah untuk siap siaga 24 jam jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Ia mengatakan, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Timur pada Selasa (5/3) malam hingga Rabu (6/3) dini hari memicu meluapnya Sungai Sadar hingga menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Mojokerto.

Baca juga: BPBD Sleman ajukan perpanjang status siaga bencana hingga akhir Mei

Baca juga: BPBD: 230 rumah warga pada empat desa di Bima NTB terdampak banjir


Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro langsung turun ke lokasi, mengecek rumah warga dan memastikan masyarakat terdampak banjir bisa segera mendapatkan bantuan.

"Untuk itu pagi ini kita membagikan nasi bungkus ke rumah-rumah warga yang terdampak dan kita juga sedang proses untuk mendirikan dapur umum," katanya.

Lebih lanjut Ali menyebutkan bahwa banjir hari ini disebabkan oleh luapan air Sungai Sadar yang tak mampu menampung debit air yang cukup deras. Karenanya Pemkot Mojokerto saat ini tengah berupaya keras untuk melakukan penanggulangan banjir dengan berkoordinasi intens dengan pihak terkait.

"Kita sudah mengecek rumah pompa di lokasi-lokasi terdampak. Kita pastikan rumah pompa yang ada berfungsi maksimal untuk membantu segera menangani banjir," tuturnya.

"Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, untuk mengantisipasi jika banjir tidak kunjung surut," tambahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang akan melanda Jawa Timur hingga 8 Maret 2024. Cuaca ekstrem ini juga akan berlangsung selama periode pancaroba (peralihan musim) pada Maret-April 2024.

Baca juga: BPBD: 121 rumah terendam banjir di Kuningan, 414 warga mengungsi

Baca juga: Pemkab Demak upayakan bantuan untuk semua padi yang puso akibat banjir

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024