Konsumen tidak kami batasi, artinya siapa saja boleh membeli, yang terpenting bukan ASN (aparatur sipil negara), ini untuk masyarakat sekitar
Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelontorkan beras sebanyak empat ton dan berbagai bahan pokok lainnya dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah untuk masyarakat umum daerah ini.

"Melalui Gerakan Pangan Murah ini kami membantu masyarakat khususnya di sekitar komplek perkantoran Manding, untuk bisa membeli kebutuhan pokok yang kami jual," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo usai membuka Gerakan Pangan Murah di Bantul, Rabu.

Menurut dia, Gerakan Pangan Murah atau pasar murah di komplek perkantoran Pemkab Bantul ini selain menyediakan beras juga beberapa bahan pokok seperti minyak goreng, tepung terigu, gula pasir dan telur serta kebutuhan pokok penting lainnya.

"Beras yang disiapkan sekitar empat ton, kemudian komoditas pokok yang lain sekitar tiga ton, sehingga totalnya tujuh ton, itu karena keterbatasan anggaran di kami. Dan ini untuk membantu masyarakat, karena terutama beras itu, harga masih tinggi," katanya.

Dia mengatakan tidak ada kriteria keluarga tidak mampu maupun mampu yang bisa mengakses pasar murah ini, asalkan merupakan warga Bantul yang dibuktikan dengan identitas kependudukan resmi atau KTP elektronik.

Baca juga: Bupati: Pameran JIFFINA perkuat Bantul sebagai kabupaten kreatif kriya

Baca juga: Bantul kembangkan TPST sebagai industri bangkitkan unit ekonomi


"Konsumen tidak kami batasi, artinya siapa saja boleh membeli, yang terpenting bukan ASN (aparatur sipil negara), ini untuk masyarakat sekitar. Jadi, bebas siapa saja masyarakat Bantul, dan bukan ASN," katanya.

Dia juga mengatakan komoditas pangan murah yang dibeli tidak boleh dijual lagi oleh masyarakat ke masyarakat lainnya, namun harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga tujuan dari kegiatan tercapai.

"Kami tidak membedakan miskin dan tidaknya, namun pangan yang dibeli tidak boleh dijual lagi, apalagi setiap orang hanya dibatasi beli beras maksimal lima kilogram (kemasan lima kilogram), jadi kan mesti tidak dijual lagi," katanya.

Dia juga mengatakan saat ini di pasaran harga kebutuhan pokok masih cenderung tinggi, seperti beras, minyak goreng, telur, bawang merah maupun bawang putih, sehingga harapan pangan yang dijual dengan harga lebih murah dari pasaran ini bisa membantu masyarakat.

"Kami dari dinas hanya bisa melaksanakan kegiatan ini untuk membantu masyarakat sekitar. Ini salah satu inisiatif pemerintah daerah untuk membantu masyarakat dengan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok," katanya.

Baca juga: Elektrifikasi pertanian di Bantul fokus pada tanaman hortikultura

Baca juga: Destinasi wisata Bantul dikunjungi 199.352 orang selama Januari 2024


Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024