Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pontianak, Kalimantan Barat Rendrayani mengatakan bahwa gerakan inklusi sosial perpustakaan Pontianak menjadi percontohan.

"Perpustakaan Nasional Indonesia akan menjadikan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) pada Perpustakaan Kota Pontianak sebagai percontohan untuk dipaparkan dalam kegiatan Colombo Plan," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pada tahun lalu ajang Colombo Plan tersebut diikuti enam negara dan tahun ini jumlahnya akan bertambah. Perwakilan Perpusnas telah berkunjung ke Perpustakaan Pontianak pada Rabu (6/3/2024). Selain Pontianak, Perpustakaan Maros dan Perpustakaan Jepara juga jadi lokasi tujuan.

"Perpustakaan Pontianak telah menjadi mitra Perpusnas untuk menjalankan program TPBIS. Program ini diharapkan mentransformasi perpustakaan umum menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya. Kami pun menyelenggarakan sejumlah kegiatan inklusi sosial yang tidak hanya melibatkan pelajar, tapi juga ibu rumah tangga dan organisasi masyarakat," kata dia.

Baca juga: Praktik baik TPBIS bersama Colombo Plan wujudkan perpustakaan inklusif

Baca juga: Program TPBIS jadi bagian kerja sama Colombo Plan


Ia menambahkan bahwa kegiatan inklusi sosial itu melibatkan tim penggerak PKK kecamatan dan kelurahan, mengaktifkan enam rumah dongeng se-Pontianak yang diadvokasi langsung dari Bunda PAUD Kota Pontianak dan Bunda PAUD kecamatan. Selain itu, ada pula Kelas Sunyi yang menjadi ruang belajar bahasa isyarat, serta beragam kegiatan pelatihan yang bernilai ekonomis.

"Ada pelatihan melipat antaran pengantin, MUA, bucket snack, bucket ampau, keripik dan lain-lain yang semuanya terbuka untuk umum," jelasnya.

Tidak hanya itu, ada pula pendekatan perpustakaan ke masyarakat, misalnya dengan program Perpus Goes to School (PerpusG2S), berkreasi memanfaatkan arsip musnah (Bekemas), pelatihan membuat puisi dan kegiatan lainnya.

TPBIS dalam Colombo Plan merupakan inisiatif Indonesia yang menjadi bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan 2030 lewat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).

Sedangkan Colombo Plan adalah organisasi regional yang mencakup konsep upaya kolektif antarpemerintah untuk memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya di wilayah Asia-Pasifik. Fokus utama dari semua kegiatan Colombo Plan adalah pada pengembangan sumber daya manusia, jelasnya.

Baca juga: DPR nilai anggaran Perpusnas perlu ditambah untuk tingkatkan literasi

Baca juga: Anggota DPR dorong pengangkatan pustakawan jadi ASN dimaksimalkan

Pewarta: Dedi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024