Manokwari (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua atau Bank Papua telah mengembangkan aplikasi yang akan memudahkan seluruh nasabah dalam mengajukan kredit secara online.

Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Bank Papua Wastu Anggoro Wijonarko di Manokwari, Papua Barat, Rabu, mengatakan penggunaan aplikasi masih menunggu perizinan dari dua regulator yaitu Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

"Kami baru submit (kirim) ke OJK, setelah OJK keluarkan rekomendasi baru kami ajukan ke BI," kata Wastu Anggoro.

Dia menjelaskan bahwa aplikasi tersebut dilengkapi dengan fitur simulasi yang bermanfaat bagi calon debitur guna mengetahui besaran pinjaman, durasi pinjaman, dan biaya angsuran setiap bulan.

Bilamana calon debitur sepakat, maka tahapan selanjutnya pengunggahan dokumen syarat pengajuan kredit melalui aplikasi yang kemudian dilakukan verifikasi oleh pihak Bank Papua.

"Calon debitur dapat pemberitahuan lewat aplikasi apakah diterima atau ditolak disertai alasan. Kalau diterima, calon debitur harus ke kantor tanda tangan berkas," ucap Wastu.

Dia berharap izin pengembangan digital lending segera terbit karena harus dilakukan uji coba guna memastikan keamanan sistem operasional dalam jaringan, termasuk keamanan data debitur.

Unit kerja Bank Papua yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya akan menyosialisasikan aplikasi dimaksud kepada nasabah.

"Sebelum peluncuran aplikasi, ada tahapan tes operasional dan perlu diketahui bahwa Bank Papua sudah memiliki sertifikasi ISO 2701 dari BSSN," ucap dia.

Selain pengajuan kredit, kata dia, Bank Papua telah meluncurkan aplikasi new mobile banking pada 13 April 2023 yang dilengkapi fitur baru seperti penarikan non-tunai dan layanan QRIS.

Penerapan layanan perbankan berbasis digital merupakan suatu keharusan demi menunjang eksistensi dan pengembangan bisnis Bank Papua sesuai ekspektasi hingga masa mendatang.

"Kalau tidak menerapkan teknologi digital, akan jauh ketinggalan. Sektor bisnis apapun harus mampu bertransformasi sesuai perkembangan zaman," tutur Wastu.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024