Jakarta (ANTARA News) - Dubes Iran untuk Indonesia Behrooz Kamal Vandi mengatakan, Israel merupakan ancaman bagi negara-negara tetangganya karena terus berkeinginan memperluas wilayahnya. "Sejak pendudukan Israel 1948 di tanah Palestina, Israel tak memiliki batas wilayah yang jelas dan selalu memperluas wilayahnya ke negara-negara tetangganya," kata Dubes Iran Behrooz Kamal Vandi kepada pers yang juga dihadiri oleh Dubes Lebanon Hassan Muslimani, Dubes Palestina Fariz N Mehdawi, dan Dubes Suriah Moh Darwish Baladi, di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Jumat. Selain ke Palestina, Israel juga telah menyerobot dan beberapa kali melakukan agresi ke perbatasan negara-negara tetangganya, seperti Lebanon dan Mesir sehingga menewaskan dan melukai ribuan korban, memenjarakan warga, menghancurkan infrastruktur dan membuat ribuan orang hidup di pengungsian. Menurut dia, sebenarnya banyak di antara kaum Yahudi sendiri yang menginginkan perdamaian abadi dengan bangsa lainnya, namun gerakan Zionis Israel selalu merasa dirinya sebagai bangsa terpilih, berhak atas tanah pemberian Tuhan di kawasan Palestina dan selalu menginginkan perang. "Inilah yang harus dilawan," katanya. Namun, anehnya, tambah dia, justru perlawanan terhadap agresi dan pendudukan Israel itulah yang dicap sebagai kejahatan dengan menyebut Hizbullah, Hamas, bahkan Suriah, Iran dan semua pihak yang tak mendukung sebagai teroris. Sementara itu, Dubes Lebanon Hassan Muslimani menginginkan disegerakannya gencatan senjata, penarikan mundur militer Israel dari Lebanon, investigasi terhadap kejahatan Israel di Lebanon, pemberian ganti rugi bagi para korban dan tempat tinggal yang hancur. Pihaknya juga mengharapkan Dewan Keamanan PBB mengupayakan penyelesaian dan meminta dunia mendesak PBB membuat Israel mematuhi resolusi 248 tentang masalah Timur Tengah, ujarnya. Sementara itu, Dubes Palestina Fariz N Mehdawi, mengatakan, tidak ingin mengecilkan upaya Liga Arab, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan lembaga internasional lainnya dalam membantu menghentikan agresi Israel ke Lebanon dan Palestina. "Mereka sudah menghormati PBB sebagai wadah bangsa-bangsa di dunia untuk memutuskan, tetapi justru Israel lah yang tidak mau menghormati semua keputusan PBB," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006