Tyre, Lebanon (ANTARA News) - Lembaga-lembaga kemanusiaan mencari jalan untuk memberikan bantuan bagi sekitar 100.000 yang terperangkap di Lebanon selatan, Jumat dan walikota Tyre mengatakan kota pelabuhan itu akan kehabisan pangan dalam dua hari. Konvoi-konvoi PBB dan lainnya tidak dapat mengirim pasokan-pasokan ke daerah itu sejak serangan udara Israel menghancurkan jembatan terakhir yang melintasi sungai Litani, Senin. "Kami tidak menerima bantuan sejak rute terakhir itu putus. Kami memiliki pangan hanya cukup tidak lebih dari dua hari," kata walikota Tyre, ASbdel Mohsen al Husseini dalam jumpa pers. "Kami telah menghubungi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam usaha untuk membangun satu penyeberangan kemanusiaan di sungai Litani, tetapi kami belum menerima jawaban," katanya dikutip Reuters. ICRC mengatakan pihaknya tidak dapat mencapai desa-desa di mana mereka dapat membawa ratusan orang termasuk yang cedera untuk menyelematkan mereka di utara. " Tak pelak lagi kami akan terus berusaha untuk mencapai dan membawa bantuan ke desa-desa ini dan mengungsikan mereka yang cedera dan sakit," kata jurubicara Antonella Notari. Badan pengungsi UNHCR juga mengecam tindakan Israel yang menjatuhkan selebaran yang meminta penduduk di daerah-daerah yang padat di Beirut untuk meninggalkan lokasi itu, Kamis yang memicu ratusan orang mengungsi. "Kami sekali lagi mengimbau kepada semua pihak dalam konflik itu agar melindungi warga sipil dan prasarana sesuai dengan hukum internasional," katanya. Perang sebulan Israel dengan para pejuang Hizbullah menewaskan paling tidak 1.023 orang di Lebanon dan menghancurkan prasrana senilai sekitar 2,5 miliar dolar, sementara 123 warga Israel tewas. Hizbullah menembakkan 3.400 roket ke Israel selama perang itu. Roket-roket itu melumpuhkan kehidupan di seberang satu daerah yang dihuni satu juta orang, menyebabkan sepertiga dari emreka mengungsi sementara yang lainnya bertahan atau berada dalam benteng-benteng perlindungan. Program Pangan Dunia PBB (WFP) yang mengawasi logistik untuk badan-badan PBB, mengatakan satu konvoi 15 truk melanjutkan perjalanannya ke kota Baalbeck setelah tertahan karena serangan sehari sebeumnya. WFP juga mendapat izin bagi konvoi-konvoi ke Sidon dan Nabatiyeh, kota-kota utara Litani, tetapi tidak dapat mencapai Tyre, kota terbesar selatan sungai itu atau desa-desa perbatasan. Organisiai Kesehatan Dunia (WHO) menerima permintaan bahan bakar dari paling tidak dari 24 rumah sakit dan sedang berusaha untuk mengangkut pasokan bahan bakar untuk 10 hari, yang sangat dibutuhkan segera. Koordinator darurat WFP Zlatan Milisic mengatakan pemerintah Lebanon telah mengonktrak sebuah kapal yang dapat mengangkut bahan bakar dari dua kapal yang berlabuh di Siprus yang menolak melewati blokade angkatan laut Israel karena khawatir diserang. WFP mengatakan pihaknya membawa 650 metrik ton bantuan yang cukup untuk 180.000 orang di Lebanon dan Suriah, kendatipun itu tetap "jauh dari sasaran" nya yaitu 300.000 orang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006