Dengan kebijakan yang pro-investasi dan berbagai insentif yang ditawarkan, Banten berhasil menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor strategis
Serang (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten menyebutkan realisasi investasi di Banten tumbuh positif bahkan signifikan di tahun 2023 karena, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM RI, realisasi investasi di Provinsi Banten selama 2023 mencapai Rp103,85 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten Virgojanti di Serang Kamis mengatakan, jumlah investasi sebesar itu terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp37,97 triliun (36,5 persen), dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp65,88 triliun (63,3 persen).

"Realisasi tersebut naik 29,46 persen secara tahunan dibandingkan realisasi pada 2022 yang mencapai sebesar Rp80,22 triliun. Bahkan, angka itu melesat melebihi target daerah 173 persen maupun target nasional sekitar 125,27 persen," katanya.

Ia menjelaskan, capaian ini menempatkan Banten berada di posisi kelima sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi pada tahun 2023 di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.

Menurutnya, hasil ini melampaui target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pada 2023 menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp60 triliun, sedangkan Pemerintah Pusat memberikan target investasi sebesar Rp82,97 triliun.

Virgojanti mengungkapkan, meningkatnya realisasi investasi itu menjadi indikator kondusifnya iklim investasi di Banten. Aspek-aspek pendukung investasi seperti infrastruktur, transportasi, layanan perizinan, dan tersedianya kawasan industri akan terus menjadi perhatian evaluasi Pemprov Banten.

Virgojanti juga menjelaskan, terdapat lima sektor unggulan dengan capaian realisasi investasi terbesar selama periode 2023. Paling besar adalah Industri Kimia dan Farmasi sebesar Rp31,92 triliun. Perumahan, Kawasan Industri, dan perkantoran mencapai Rp18,49 triliun.

Kemudian di sektor listrik, gas, dan air Rp9,12 triliun. Lalu transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp7,23 triliun. Adapun realisasi di sektor jasa lainnya sebesar Rp6,57 triliun.

Berdasarkan sebaran lokasi kabupaten/kota, realisasi investasi yang terbesar secara berurutan berada di Kota Cilegon dengan nilai Rp38,63 triliun. Selanjutnya yaitu Kabupaten Tangerang Rp29,69 triliun, Kota Tangerang Rp14,99 triliun, Kabupaten Serang Rp10,29 triliun, Kota Tangerang Selatan Rp7,45 triliun, Kabupaten Lebak Rp1,66 triliun, Kabupaten Pandeglang Rp793 miliar, dan Kota Serang sebesar Rp350 miliar.

"Jika dilihat dari masuknya modal asing, ada lima negara penyumbang modal terbesar yakni Malaysia senilai US$1,776 miliar, Korea Selatan US$709 juta, Singapura US$671 juta, Jepang US$416 juta, dan Hongkong, dan China -RRT- sebesar US$273 juta," katanya.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengakui 2023 merupakan tahun menjanjikan bagi Banten dalam urusan investasi. Realisasi investasi di provinsi paling barat Pulau Jawa ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Dengan kebijakan yang pro-investasi dan berbagai insentif yang ditawarkan, Banten berhasil menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor strategis," katanya.

Pewarta: Mulyana
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024